Mohon tunggu...
Warlord Domina
Warlord Domina Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perbedaan Susu Pasteurisasi dengan Susu UHT

15 November 2018   19:00 Diperbarui: 16 November 2018   10:00 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Susu adalah cairan yang bersumber dari hewani maupun nabati, dengan karakteristiknya yang identik dengan warna putih dan rasa netral cenderung manis. Susu jika dilihat dari segi nutrisi memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap. 

Sebelum dikonsumsi, pada umumnya susu yang bersumber dari produk hewani seperti susu sapi perlu mengalami proses lebih lanjut agar dapat dengan aman dikonsumsi oleh manusia. 

Hal ini disebabkan karena susu segar dengan kandungan nutrisi yang berlimpah rentan untuk ditumbuhi oleh bakteri-bakteri jahat penyebab penyakit yang dapat membahayakan kesehatan. Seiring dengan perkembangan teknologi, teknik dalam pengolahan susu semakin berkembang yang menyebabkan banyaknya jenis susu yang beredar di pasaran. Seperti yang mudah ditemukan yaitu susu pasteurisasi dan susu Ultra High Temperature (UHT).

Sudah tidak asing mendengar istilah susu pasteurisasi dan susu UHT? Kedua istilah tersebut adalah dua cara pengolahan susu segar agar dapat dikonsumsi dengan aman dan bertahan dalam jangka waktu lama jika belum dibuka dari kemasan. Susu sapi perlu diproses karena sebelum diperah, susu masih steril. Namun setelahnya akan terkontaminasi udara, susu rentan membawa bakteri yang berisiko buruk pada kesehatan tubuh.

Susu pasteurisasi dan susu UHT sama-sama diproses dengan teknik yang sama yaitu dengan teknik pemanasan. Namun yang membedakannya yaitu suhu yang digunakan dan lama pemanasan susu tersebut. 

Perbedaan cara pemrosesan tersebut ternyata akan menghasilkan kualitas nutrisi, rasa, warna, dan aroma yang berbeda. Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan agar dapat membedakan kedua jenis susu tersebut, seperti:

Proses

Dari segi proses ada perbedaan pada suhu dan durasi pemanasan susu segar. Susu pasteurisasi dipanaskan pada suhu 72-75oC selama 15 detik.  Sedangkan pada susu UHT diproses dengan suhu 135-150oC selama 2-4 detik. 

Penggunaan suhu dan waktu pemanasan yang berbeda karena pada pasteurisasi bertujuan untuk membunuh sel vegetatif bakteri patogen penyebab penyakit namun masih menyisakan bakteri pembusuk dan bakteri pembentuk spora. Sedangkan pada susu UHT, pemanasan dilakukan untuk membunuh semua jenis mikroba hingga dicapai kondisi steril. Perbedaan ini yang akhirnya berdampak kepada cara penyimpanan produk serta umur simpannya.

Nutrisi

Perbedaan suhu dalam proses pemanasan akan berdampak pada kandungan nutrisi yang berbeda. Senyawa nutrisi dapat rusak jika dipanaskan dengan suhu tinggi khususnya pada senyawa yang tidak tahan panas seperti protein dan beberapa jenis vitamin. 

Kerusakan ini terjadi pada susu pasteurisasi dan juga susu UHT. Namun, susu UHT juga dapat diproses dengan suhu yang lebih tinggi akan mengalami penurunan jumlah dan kualitas nutrisi yang lebih besar daripada susu pasteurisasi. 

Oleh karena itu, produsen susu UHT menambahkan premika vitamin untuk menggantikan nutrisi yang hilang selama proses pemanasan agar tetap terjaga agar tetap terjaga kandungan nutrisi dan vitamin dalam susu.

Harga

Susu pasteurisasi dijual dengan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan susu UHT dengan volume yang sama. Harga susu pasteurisasi lebih mahal karena masa simpan susu ini lebih pendek dan beresiko  rusak sebelum terjual.

Masing-masing jenis susu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun, semua jenis susu sangat baik untuk dikonsumsi dan tidak perlu khawatir akan kandungan nutrisi yang dimilikinya karena produsen sangat memperhatikan nilai gizi yang terkandung dalam susu. 

Jadi, itulah perbedaan yang dimiliki oleh susu pasteurisasi dengan susu UHT. Jangan ragu untuk mengkonsumsi susu setiap hari ya untuk menjaga kesehatan tubuh kamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun