Mohon tunggu...
Leonardo De Chanell
Leonardo De Chanell Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Hospitaliti dan Pariwisata Angkatan 2017

Mahasiswa Penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud Program Transfer Kredit Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti dan Burapha Business School, Program Studi S1 Hospitaliti dan Pariwisata Angkatan 2017.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kok Bisa Punya Keluarga Tanpa Anak?

28 Agustus 2021   15:22 Diperbarui: 28 Agustus 2021   15:51 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belakangan ini banyak diperbincangkan mengenai prinsip keluarga Childfree atau tanpa anak. Prinsip Childfree ini sendiri adalah keputusan yang diambil seseorang untuk tidak memiliki anak setelah menikah. 

Memiliki anak disini dalam artian mereka tidak berusaha untuk hamil secara alami maupun berencana untuk mengadopsi anak. Mungkin hal ini masih terdengar sangat baru dan aneh bagi warganet Indonesia yang belakangan ini heboh karena seorang selebgram mendeklarasikan dirinya Childfree. 

Lalu, apa yang aneh dari prinsip ini? Mungkin pembaca sekalian sering mendengar istilah "Banyak anak, banyak rezeki" atau "Anak adalah buah hati keluarga". Jika demikian, apakah prinsip childfree ini salah?

Sebenarnya, prinsip Childfree atau tanpa anak ini cukup populer di negara-negara maju.

"Kok bisa sih mereka berkeluarga tanpa anak? Alasannya apa?"

Berikut ini adalah beberapa alasan dan pertimbangan seseorang akhirnya memutuskan untuk menerapkan prinsip Childfree:

1. Menekan Overpopulasi

Sumber: Unsplash
Sumber: Unsplash
Ini merupakan alasan yang paling sering diberikan seseorang ketika ditanya mengapa akhirnya memutuskan untuk tidak memiliki anak. Overpopulasi menjadi sebuah masalah yang mungkin tidak terlihat secara langsung tetapi nyata, bahkan beberapa negara berkembang kesulitan mengatur pertumbuhan populasinya. 

Contohnya, masih ingat dengan slogan "Dua anak lebih baik"? Atau mungkin pernah membaca tentang kebijakan di Negeri Tiongkok yang sebelum 2015 lalu memberlakukan kebijakan satu anak. Selain itu, beberapa bahkan percaya bahwa dunia sudah terlalu 'jahat' dan tidak memerlukan manusia lebih banyak lagi untuk memperkeruhnya.

2. Ingin Menikmati Hidup Dengan Bepergian

Sumber: Unsplash
Sumber: Unsplash
Tidak sedikit juga orang yang ingin menikmati hidupnya dengan bepergian bersama pasangan. Loh, apa hubungannya dengan memiliki anak? Ketika seseorang bepergian dengan frekuensi tinggi dan hanya menetap sebentar di suatu kota atau negara, selain memerlukan banyak waktu dan perhatian, tentunya si anak juga akan kesulitan menikmati masa kecilnya. Maka banyak dari para traveler menghindari memiliki anak.

3. Terlalu Sibuk

Sumber: Unsplash
Sumber: Unsplash
Banyak ditemukan pada pasangan yang keduanya berkarir dan cukup sibuk dan mungkin untuk diri sendiri pun kesulitan menyisihkan waktu, kehadiran anak akan menyita banyak waktu dan tenaga. Maka tidak sedikit pasangan karir yang menghindari terlantarnya anak-anak mereka dengan menerapkan prinsip Childfree.

4. Tidak Suka Anak-Anak

Sumber: Unsplash
Sumber: Unsplash
Terdengar aneh tapi sangat nyata, ada beberapa pasangan yang memang tidak menyukai kehadiran anak-anak. Terkadang dianggap merepotkan dan menyita banyak tenaga. Bahkan, banyak pasangan yang lebih memilih untuk memelihara binatang peliharaan seperti kucing dan anjing sebagai pengganti anak karena lebih sederhana. Kebanyakan juga menganggap bahwa keluarga tidak harus memiliki anak untuk menjadi lengkap atau 'memiliki anak' merupakan sebuah pilihan bukan sebuah keharusan.

Nah, setelah membaca beberapa alasan di atas, apakah kalian para pembaca setuju dengan prinsip Childfree yang sedang marak diperbincangkan? Tulis komentar di bawah mengenai pendapat kalian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun