Mohon tunggu...
Leonardo Juan Ruiz Febrian
Leonardo Juan Ruiz Febrian Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Manusia yang penuh mimpi. Suka memikirkan dan menulis yang penting dan tidak penting.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keresahan Manusia

20 Desember 2021   16:12 Diperbarui: 31 Desember 2022   13:47 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Leonardo Juan, Idgitaf saat menyanyikan lagu "Takut"

Foto: Leonardo Juan, Idgitaf saat menyanyikan lagu
Foto: Leonardo Juan, Idgitaf saat menyanyikan lagu "Takut"

Ketakutan yang dimiliki manusia merupakan sesuatu yang wajar. Dalam setiap langkah manusia, ketakutan itu selalu berjalan seiringan. Manusia tidak bisa lepas dari ketakutan karena ketakutan merupakan nurani yang dimiliki oleh manusia. Meskipun ia menolak atau melawan rasa takut, rasa itu tidak akan pernah hilang selama ia menjadi manusia.

Berjalan dengan ketakutan itu memang tidak menyenangkan dan membawa kepada suatu ketidakpastian. Di dalam masa transisi kehidupan manusia, ada ketakutan yang ikut tumbuh dan berkembang.  

Contoh ketika kita dari remaja menuju dewasa, kita beranggapan bahwa menuju dewasa merupakan suatu hal yang menyenangkan, bisa melakukan apapun yang kira mau dengan bebas, akan tetapi kenyataannya tidak seperti itu. Bertumbuh dan berkembang dengan rasa takut itu memang meresahkan. 

Ketika orang-orang disekitar kita hidup dengan kemewahan, gaya hidupnya, dan semua pencapaian yang ada di dalam kehidupan. Hal itu tentunya membuat diri kita resah dan iri terhadap apa yang orang lain capai.

Ketika manusia berada di fase kehidupan dewasa, tetapi dirinya masih single, pendapatannya masih kalah dengan teman-temannya, sering ditanya kapan nikah oleh kerabat dan keluarga yang membuat dirinya resah akan keadaannya. Hal ini tentu saja membuat dirinya resah terhadap kondisinya, takut gagal untuk menyikapi dan memenuhi ekspektasi dari orang-orang yang ada di sekitar hidupnya.


Disaat diri kita ingin resign dari lingkungan kerja yang tidak suportif tentunya disaat itu merasa takut, takut jika gagal setelah keluar, takut  jika harus melakukan suatu perubahan untuk melanjutkan kehidupan. Tidak menyenangkan berada diposisi seperti itu, dimana berada disuatu ketidakselarasan dan menuju proses bertumbuh. Tetapi itu yang dinamakan dengan proses, proses itu tidak nyaman, menakutkan, dan mengerikan selama dianggap sebagai beban.

Akhir

Manusia memiliki keresahan yang ada dan menetap di dalam dirinya. Sampai akhir hidupnya keresahan itu akan tetap ada dan sebagai manusia tidak bisa menyangkalnya. Keresahan itu memang membuat gelisah hati, pikiran, dan jiwa raga setiap manusia. Dia akan selalu gelisah terhadap yang sedang dihadapinya.

Satu hal yang perlu diingat, walaupun keresahan itu menyebalkan tetapi selama diri kita bisa memberikan respon yang baik terhadap keresahan itu, semuanya akan baik-baik saja. Manusia memiliki kehendak bebas untuk mengekspresikan keresahan itu menjadi suatu yang bernilai dan bermanfaat. Gelisahlah hati manusia sampai ia mampu menemukan tujuannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun