Mohon tunggu...
Leon Bhagawanta Cahyono
Leon Bhagawanta Cahyono Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Sepakbola

Penulis olahraga khususnya sepakbola dan badminton

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Newcastle, Magis Howe, dan Pertahanan Solid

1 Juni 2023   11:30 Diperbarui: 2 Juni 2023   03:56 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain dan staff Newcastle merayakan kelolosan tim ke UEFA Champions League 2023/24 (Sumber: Official Twitter Newcastle United @NUFC)

Perekrutan yang dilakukan di bawah PIF ini terbukti luar biasa di mana semua pemain tersebut mampu menjadi pemain inti Newcastle. Bahkan Nick Pope, Sven Botman, Kieran Trippier, dan Dan Burn menjadi pemain kunci kokohnya lini pertahanan Newcastle. 

Perekrutan musim dingin Newcastle di musim 2022/23 memang tidak spesial di mana mereka merekrut pemain muda yaitu Anthony Gordon dari Everton, Harrison Ashby dari West Ham, dan wonderkid Australia Garang Kuol dari Central Coast Mariners di mana ketiga pemain ini bahkan tidak dijadikan sebagai langganan starter oleh Eddie Howe. Mungkin, perekrutan ini lebih tepatnya digunakan sebagai regenerasi untuk musim-musim yang akan datang.

Musim 2022/23 ini pun menjadi musim yang spesial bagi Newcastle, tidak hanya karena hasil akhir yang begitu memuaskan di mana mereka sukses berakhir di zona Liga Champions namun prestasi lain yang sukses diraih oleh Newcastle. Pertama adalah Newcastle merupakan tim dengan kekalahan paling sedikit di liga bersama dengan Manchester City yaitu dengan hanya 5 kekalahan. 

5 kekalahan ini datang dari Liverpool (2 kali), Manchester City, Arsenal, dan Aston Villa. Tidak hanya menjadi tim dengan rekor kekalahan paling sedikit, Newcastle juga sukses menjadi tim dengan rekor kebobolan paling sedikit lagi-lagi bersama dengan Manchester City yaitu dengan 33 gol. Hasil ini membuktikan betapa solidnya lini pertahanan Newcastle.

Kenaikan instan ini tidak terlepas dari kejeniusan Eddie Howe dalam meramu strategi. Dilansir dari website themastermind.com, Secara defensif, Howe memastikan bahwa seluruh pemain terlibat dalam pertahanan khususnya dalam melakukan pressing kepada lawan. 

Hal ini ditambah dengan gelandang bertahan yang sangat solid dalam diri Bruno Guimares dan bek-bek yang memiliki fisik tangguh sehingga mampu unggul dalam duel 1 lawan 1. Nick Pope sebagai garis pertahanan terakhir pun mampu memainkan perannya dengan sangat baik dan tidak jarang ia melakukan penyelamatan krusial.

Masih dari website yang sama, serangan Newcastle juga melibatkan seluruh pemain di mana hal ini termasuk para bek. Para bek tidak hanya bertugas untuk menghentikan serangan namun juga untuk mengawali serangan khususnya para bek sayap yang dikawal oleh Kieran Trippier dan Dan Burn maka tidak jarang para pemain ini, khususnya Trippier, terlibat dalam gol-gol Newcastle. 

Highlight pun patut diberikan pada striker Callum Wilson yang mampu menjadi top skorer tim untuk 3 musim secara beruntun. Kredit lain di lini depan patut disematkan pula pada Miguel Almiron yang mampu menjadi pemain kunci di lini sayap Newcastle sebelum diterpa oleh cedera.

Evaluasi Menjelang UEFA Champions League 2023/24

Eddie Howe sebagai pelatih Newcastle tentu memiliki peran krusial dalam kebangkitan Newcastle menjadi salah satu tim yang sangat sulit untuk ditundukkan. Bersamaan dengan itu tentu The Magpies perlu mempersiapkan skuad dengan lebih baik lagi khususnya menjelang musim 2023/24 di mana kesibukan Newcastle akan bertambah dengan masuknya kompetisi Eropa dalam kalender mereka.

Langkah pertama yang perlu dilakukan oleh Newcastle adalah menambah amunisi di lini depan. Tidak ada yang salah dengan Callum Wilson, Alex Isak, Allan Saint-Maximin, dan Miguel Almiron namun untuk menghadapi kompetisi Eropa dan liga di saat yang bersamaan butuh pemain yang jauh lebih konsisten. 

Callum Wilson yang lebih banyak  muncul menjelang akhir musim dan Almiron yang menurun pasca cedera membuktikan Newcastle butuh pemain yang jauh lebih konsisten. Apalagi 4 kompetisi dengan jadwal yang begitu ketat tentu akan berdampak fatal bagi pemain apalagi bila sistem rotasinya tidak bagus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun