Mohon tunggu...
Lentera Pustaka
Lentera Pustaka Mohon Tunggu... Pegiat Literasi dan Taman Bacaan

Pegiat literasi yang peduli terhadap gerakan literasi dan taman bacaan untuk pendidikan anak-anak kampung. Hanya untuk berbuat baik dan menebar manfaat melalui buku-buku bacaan. Bermukim di TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor, penuh komitmen dan konsistensi dalam berliterasi di akar rumpt. Penulis buku "31 Relawan Menulis untuk Literasi" dan "Efektivitas Tata Kelola Taman Bacaan". Salam literasi ya ..!

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Ketika Anak-anak Berdesak-desakan Membaca Buku di Era Gempuran Digital?

28 Juni 2025   10:38 Diperbarui: 28 Juni 2025   10:38 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berdesak-desakan membaca buku (Sumber: TBM Lentera Pustaka)

Berdesak-desakan membaca buku berarti situasi ketika banyak orang berusaha membaca buku secara bersamaan. Beramai-ramai membaca buku, membaca lembar demi lembar halaman. Sehingga tercipta energi membaca yang dahsyat, sebagai kebiasaan penting untuk akrab dengan buku. Apalagi di tengah gempuran era digtal, berdesak-desakan membaca buku, bisa jadi peristiwa langka.

Berdesakan-desakan bukan antre sembako, bukan pula antre tiket konser musik. Berdesak-desakan membaca, sebagai simbol maraknya tradisi membaca dan antusiasme anak-anak yang dekat dengan buku. Berdesakan membaca buku sebagai sinyal kuat "telah lahirnya" minat baca yang besar. Sekalipun akses bacaan dan fasilitas serta ruang membaca terbatas. Pemandangan berdesak0desakan membaca buku inilah yang terjadi di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Puluhan bahkan ratusan anak yang terbiasa membaca buku minmal 3 kali seminggu (Rabu-Jumat-Minggu). Anak-anak usia sekolah yang secara alamiah begitu mudahnya melangkahkan kaki ke taman bacaan. (Video: https://www.youtube.com/shorts/zWqDph5H5-U)

Fenomena berdesak-desakan membaca buku menunjukkan antusiasme anak-anak atau masyarakat terhadap aktivitas membaca dan gerakan literasi. Mungkin ada ketidak-nyamanan saat membaca. Tapi berdesak-desakan membaca buku patut dilihat dari semantat anak-anak yang membaca di tengah keterbatasan akses bacaan dan gangguan media sosial yang masif.  

Berdesak-desakan membaca buku di TBM Lentera Pustaka, jadi bukti sekaligus praktik baik taman bacaan masyarakat. Untuk selalu mensosialisasikan akan pentingnya membaca buku, di samping membuka akses sebesar-besarnya anak-anak untuk dekat dengan buku. Besarnya minat baca anak-anak menjadi sesuatu yang patut diapresiasi di zaman sekarang. Karena dengan membaca buku anak-anak akan daoat menambah wawasan dan pengetahuan, melatih kemampuan berpikir kritis, memacu kreativitas, meningkatkan kemampuan berbahasa dan kosakata, menambah referensi untuk berbagai bidang kehidupan, dan yang penting mampu menjaga kesehatan otak. Hanya buku, yang kini bisa menjadi "teman" untuk menjaga kewarasan berpikir.

Yukk, berdesak-desakan membaca buku. Semaptkan membaca buku, agar tidak terlalu banyak bicara terlalu banyak diskusi. Karena taman bacaan dan Gerakan literasi, adanya di bumi bukan di langit. Ayo semarakkan membaca di akar rumput. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen

Anak-anak yang membaca di taman bacaan (Sumber: TBM Lentera Pustaka)
Anak-anak yang membaca di taman bacaan (Sumber: TBM Lentera Pustaka)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun