Mohon tunggu...
Lentera Pustaka
Lentera Pustaka Mohon Tunggu... Pegiat Literasi dan Taman Bacaan

Pegiat literasi yang peduli terhadap gerakan literasi dan taman bacaan untuk pendidikan anak-anak kampung. Hanya untuk berbuat baik dan menebar manfaat melalui buku-buku bacaan. Bermukim di TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor, penuh komitmen dan konsistensi dalam berliterasi di akar rumpt. Penulis buku "31 Relawan Menulis untuk Literasi" dan "Efektivitas Tata Kelola Taman Bacaan". Salam literasi ya ..!

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Bahagia Itu Bukan di Orang Lain, Bukan di Tempat Jauh

25 April 2025   06:53 Diperbarui: 25 April 2025   06:48 3076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Literasi bahagia (Sumber: TBM Lentera Pustaka)

Banyak orang mencari kebahagiaan di orang lain. Tidak sedikit pula yang mencari bahagia di tempat lain, di kafe-kafe di objek wisata, bahkan di obrolan bersama orang lain. Itu semua contoh salah mencari kebahagiaan. Bahagia kok di orang lain?

Kita sering lupa, bahagia itu ada di diri sendiri. Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang harus dicari di masa depan atau di tempat yang jauh. Walt Whitman, seorang penyair AS asal Belanda mengingatkan bahwa kebahagiaan sejati ada di sini dan sekarang. Bahagia ada di momen yang sedang kita jalani hari ini, bukan di saat yang akan datang atau dalam impian yang belum terjadi. Bahagia tidak akan pernah ada di orang lain, apalagi di tempat-tempat yang semu.

Sering kali kita menunda rasa bahagia dengan berpikir, "Aku akan bahagia kalau sudah berhasil," atau "Nanti, setelah ini selesai, baru aku bisa tenang." Cara berpikir bahagia seperti itu salah semua. Bahagia tidak pernah menunggu momen sempurna. Ia hadir dalam hal-hal sederhana: dalam nafas pagi, pada secangkir kopi, dalam tawa kecil, pada pengabdian di taman bacaan, bahkan dalam syukur atas apa yang ada sekarang. Ada dalam hati dan jiwa yang selalu bersikap realistis dan menerima apa adanya dalam hidup.

Bahagia yang sejati, justru terletak pada cara kita menghargai diri sendiri, di kala menghargai waktu saat ini, bukan besok atau akan datang. Karena kalau kita terus menunda kebahagiaan, kita akan terus mengejar bayangan. Tapi jika kita membuka mata dan hati sekarang juga, kita mungkin sadar bahwa kebahagiaan sebenarnya sudah ada, di dalam diri, di tempat ini, di jam ini saat kita menyadarinya.

Bagi saya, bahagia pun ada di taman bacaan. Saat menghadirkan senyum pada anak-anak bisa memegang buku bacaan. Saat bernasihat pentingnya membaca buku, bisa sediakan akses bacaan. Saat mengerjakan apapun yang kita senangi, yang baik dan bermanfaat bagi sesama. Itu semua wujud bahagia yang tidak dimiliki banyak orang.

Jadi, kenapa harus menunda untuk bahagia? Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #PegiatLiterasi

Kebahagiaan di taman bacaan (Sumber: TBM Lentera Pustaka)
Kebahagiaan di taman bacaan (Sumber: TBM Lentera Pustaka)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun