Mohon tunggu...
Lenny Lim
Lenny Lim Mohon Tunggu... -

Born in Jambi. Moved to Batam since 2005. My educational background is Information System and selected as Australia Indonesia Youth Exchange Program 2010 participant from Riau Islands Province.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

2D3N Bali

18 Februari 2013   14:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:06 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Pura Tanah Lot

Pura yang satu ini sudah termasuk icon Bali. Tidak lengkap rasanya ke Bali tanpa menyambangi Tanah Lot. Tetapi sesunguhnya disini terdapat dua pura. Tetapi yang paling terkenal hanya satu yang berada di atas batu besar (seperti foto di bawah). Yang satu lagi berada di sebelah kanannya dan berada jauh tinggi di atas tebing yang tidak berpenjaga dan tidak ada pembatas (dekat dengan lokasi foto kedua dibawah). Di pura yang berada di atas batu(foto pertama), nampak dibawahnya beberapa orang mengantri untuk menerima berkah dan doa dari penjaga pura. Saya pun tertarik ikut mengantri. Sesampainya giliran saya, seorang bapak membacakan mantra dan mengoleskan semacam beras(ketan putih)? di keningku. Saya pun memanjatkan doa. Beberapa pemuda di samping bapak itu memercikkan air. Satu pemuda lagi mengingatkan saya untuk menyumbang secara sukarela.

Bagi pecinta pantai, mungkin akan kecewa karena pantai di Tanah Lot ini berwarna hitam dan sangat tidak disarankan untuk berenang karena ombak dapat sewaktu waktu menjadi ganas serta banyaknya batu batuan tajam yang dapat membuat kita terluka. Tetapi memang kawasan ini bukan tempat bermain air kok. Kedua pura di tanah lot ini dibangun sebagai tempat pemujaan dewa dewa penjaga laut.

Tanah Lot
Di dekat pura satunya lagi.. Amazing View right?

Hari terakhir di Bali saya merasa sedih harus meninggalkan pulau dewata ini. Terlebih lagi sedih karena harus berpisah dengan pasutri dari Medan tersebut. Si ibu dan bapak (lupa namanya) telah menjadi teman perjalanan yang tak pernah diharapkan tetapi ternyata dibutuhkan. Bersama, kami layaknya keluarga kecil. Si ibu sangat ramah dan lembut. Sang bapak lebih banyak diam dan berkutat dengan rokoknya. Tetapi mereka sangat memperhatikan kami. Bahkan setelah kami berpisah, kami masih sempat sms-an. Seringkali dalam perjalanan kami ditanya kenapa muka kami sangat berbeda dan tidak ada yang mirip satu sama lain. Ya iyalah! tetapi biarlah. Saya dan cece mengaku bahwasanya mereka adalah orang tua kami. Begitulah arti mereka buat kami di beberapa hari yang mengesankan ini. Sang pasutri masih melanjutkan perjalanannya berdua. Such a sweet couple. Thanks for everything both of you! *smooch*

See! They are holding hands!See you somewhere in the world mom and dad!

------

Baca juga ceritaku menyusuri Kuta - Bali disini


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun