Pertimbangan lain yang tak bisa diabaikan adalah biaya sekolah. Jika sekolah sekaligus jadi daycare, Anda biasanya harus membayar lebih besar. Bukan hanya biaya pendidikan, tetapi juga biaya lain, seperti makan siang dan sebagainya.
4. Datangi langsung sekolah yang masuk kriteria
Selanjutnya, Anda sangat disarankan untuk mengunjungi sekolah yang diinginkan. Ini untuk mengetahui secara langsung kondisi sekolah karena bisa juga tidak sesuai dengan foto yang ada di internet. Jangan sungkan untuk meminta izin berkeliling area sekolah sehingga tahu tempat-tempat anak akan belajar dan bermain.
5. Berbincang dengan kepala sekolah dan pengajar
Saat berkunjung, ambil kesempatan untuk berbincang dengan kepala sekolah atau orang yang mewakilinya. Tanyakan berbagai hal sedetail mungkin sehingga tak ada yang terlewat. Jangan sekadar berasumsi mengenai hal-hal tertentu untuk menghindari kesalahpahaman kelak. Berbincang juga secara pribadi dengan para guru. Karena mereka akan menjadi bagian dari keluarga, berusahalah untuk akrab.
6. Jangan abaikan naluri orang tua
Naluri orang tua biasanya tak pernah salah. Saat bertemu dengan para pengajar di sekolah yang dituju, biarkan naluri Anda berbicara. Ada yang terasa kurang sreg di hati (misalnya karena cara berbicara atau memperlakukan orang lain), jangan abaikan hal itu. Saya sendiri percaya, kesan pada detik-detik awal pertemuan dapat menggambarkan keseluruhan karakter seseorang.
7. Pahami kurikulum pelajaran yang diterapkan
Seperti halnya sekolah pada umumnya, tentu ada kurikulum yang diterapkan. Ketahui apa saja yang akan anak pelajari di sini, baik dari segi wawasan maupun kemandiriannya. Cek juga apakah ada kegiatan belajar outdoor atau rekreasi sehingga Anda bisa mempersiapkan anak pada waktunya. Biasanya sih sekolah juga telah menyediakan jadwal belajar selama satu semester.
8. Periksa legalitas sekolah
Ini merupakan tahap yang sangat penting. Tidak perlu sungkan untuk bertanya langsung kepada pihak sekolah yang menemui Anda. Namun, biasanya sekolah akan menunjukkannya tanpa ditanya demi meyakinkan calon orang tua yang menyekolahkan anak.
