Mohon tunggu...
Laila N.
Laila N. Mohon Tunggu... Freelancer - Self Storyteller

Lebih suka menceritakan untuk diri sendiri, menjadi pengingat yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Konten Mandi Lumpur Tiktok, dan Anomali Kehidupan Kreator

23 Januari 2023   14:05 Diperbarui: 23 Januari 2023   14:10 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalian pasti sudah tahu berita-berita viral kreator yang bernama Sultan Intan, yang mengajak tetangga dan nenek untuk membuat konten live di tiktok dengan mandi lumpur. Iyah, mandi lumpur. Aku pun sampai sekarang belum mengerti dan paham, mengapa ada konten kreator yang melakukan hal tersebut, dan ramai pula.

Kalian juga pasti akan lebih heran, mengapa ada orang yang lebih rela memberikan para kreator ini sebuah "gift" yang nantinya bisa menjadi pendapatan buat mereka. Kalo aku yang normal-normal saja kehidupannya seperti ini, rasanya enggak kepikiran buat bayar orang buat mandi lumpur. Tapi pada kenyataannya kan berbeda, bahkan si Sultan Intan ini mengakui kalo sekali live dia bisa mendapatkan uang sebesar 2 juta. Ya ampun, UMR Jogja menangis di pojokan.

Inilah yang membuat pertanyaan sangat berkecamuk di kepalaku, kok ya anomali kehidupan seperti ini kok bisa ya.

Aku tahu bukan hanya dunia kreator yang mengalami ini, mungkin kalian juga mengecam media massa TV dll yang suka mengundang orang-orang kontroversial dan tidak ada manfaatnya sama sekali di khalayak luas. Tapi kita langsung tertampar dengan fakta, memang orang kontroversial ini yang mendatangkan traffic, lalu dikonversi menjadi iklan. Akhirnya ya jalan ninja nya jadi keterusan. TV dan Media Massa yang fokus dengan edukasi, coba seberapa banyak yang bertahan?

Soal produksi sih enggak kalah sebenarnya edukasi, coba lihat contoh tayangan Natgeo, dan tayangan edukasi lainnya. Yang menonton siapa? walah minim gez.

Anomali ini juga yang terjadi di dunia konten kreator, sebut aja beberapa banyak nama influencer kontroversial yang dari suka naik kuda sampai yang bolos karantina. Mereka tetap aja banyak penggemarnya.

Ini yang membuktikan kalo yang dilakukan mas Sultan Intan ini memang punya alasan, perkara moral sih belakangan kali ya. Yang terpenting trafficnya banyak, karena curiosity orang-orang itu. Yang menyebabkan orang mencari hiburan-hiburan seperti ini.

Buat konten kreator yang edukatif? ya pasarnya sedikit. Feedbacknya juga minim, apalagi pendapatannya. Tapi enggak apa-apa yang terpenting kalian masih punya tujuan mulia.

Coba kita ambil kasus lagi deh buat konten kreator yang disukain anak-anak, kebanyakan mereka tuh semacam meracuni pikiran anak-anak buat beli mainan sebanyak-banyaknya dibandingkan memberikan edukasi. Jadinya ya kebablasan sejak kecil enggak sih?

Kalo menurut kalian gimana?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun