"Dia tidak pernah melupakan akarnya, dan selalu berusaha untuk membantu masyarakat.
Penamaan jembatan ini adalah ungkapan terima kasih kami yang sebesar-besarnya." Prasasti bertuliskan "Jembatan Joko Sukoyo" kini menjadi kebanggaan seluruh warga, sebuah monumen hidup yang akan terus dikenang sepanjang masa.
Jembatan ini lebih dari sekadar konstruksi fisik. Ia adalah simbol cinta, kebanggaan, dan inspirasi.
Ia adalah bukti bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan cinta pada tanah kelahiran, kita dapat mencapai hal-hal yang luar biasa. I
a adalah warisan berharga bagi generasi mendatang, sebuah pengingat bahwa setiap orang memiliki potensi untuk membuat perbedaan, untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Sulainah dan Kadis memanjatkan doa yang tulus. Doa untuk Joko, agar selalu diberikan kesehatan, keselamatan, dan keberkahan dalam setiap langkahnya.
"Semoga jembatan ini menjadi saksi bisu atas kebaikan hatimu, Nak," bisik Sulainah, air mata kembali membasahi pipinya.
Masyarakat pun mengamini doa itu, dengan harapan yang sama.
Jembatan Joko Sukoyo akan berdiri kokoh, menjadi simbol persatuan, kemajuan, dan harapan bagi Dusun Silirsari.
Ia adalah bukti bahwa cinta masyarakat dapat mengukir nama seseorang di jantung desa, dan menginspirasi generasi demi generasi. (Sam Legowo)
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI