Mohon tunggu...
Lefira Nur Santi
Lefira Nur Santi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Yunani Tersandera Euro: Antara Integrasi dan Kehancuran Ekonomi

11 Mei 2025   20:10 Diperbarui: 11 Mei 2025   20:08 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Krisis Yunani memberikan sejumlah pelajaran penting mengenai integrasi moneter dan ketahanan sistem moneter internasional sebagai berikut :

  • Perluasan Serikat Fiskal : Integrasi moneter tanpa dukungan fiskal yang memadai menciptakan ketidakseimbangan yang berbahaya. Beberapa analis berpendapat bahwa Zona Euro membutuhkan mekanisme fiskal bersama, seperti anggaran bersama atau instrumen stabilisasi otomatis.
  • Reformasi IMF : Keterlibatan IMF dalam bailout Yunani telah dikritik sebagai bentuk subordinasi terhadap kebijakan Eropa. Dalam beberapa laporan internalnya, IMF mengakui bahwa proyeksi dampak austerity terlalu optimis dan bahwa restrukturisasi utang seharusnya dilakukan lebih awal.
  • Kedaulatan Ekonomi dan Demokrasi : Kebijakan yang dirancang oleh aktor eksternal memicu perdebatan tentang kedaulatan ekonomi dan legitimasi demokrasi. Kebijakan ekonomi penting tidak lagi ditentukan oleh pemerintah terpilih, melainkan oleh teknokrat luar negeri.

Krisis Yunani memperlihatkan bahwa sistem moneter internasional, meskipun telah berkembang menuju integrasi regional seperti Zona Euro, masih rentan terhadap krisis jika tidak dibarengi dengan mekanisme koordinasi fiskal dan solidaritas ekonomi yang kuat. Krisis ini menjadi peringatan bahwa stabilitas moneter memerlukan lebih dari sekadar kebijakan suku bunga dan kontrol inflasi serta membutuhkan kerangka kelembagaan yang mampu menangani disparitas antar anggota dan menyeimbangkan antara stabilitas makroekonomi dengan kesejahteraan sosial. Sebagai pelajaran, krisis Yunani menggarisbawahi perlunya reformasi dalam sistem moneter internasional, khususnya dalam mengatur peran lembaga internasional, desain kebijakan moneter regional, dan perlindungan terhadap negara-negara yang lebih lemah dalam struktur global. Dengan memahami akar krisis ini, komunitas internasional dapat merancang sistem moneter yang lebih inklusif, adil, dan tangguh terhadap guncangan di masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun