Mohon tunggu...
Lita Istiyanti
Lita Istiyanti Mohon Tunggu... Administrasi - Aktifis air, sanitasi dan lingkungan

Love what you do, Do what you love

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Langkah Kecil untuk Meningkatkan Kesehatan Melalui Kebiasaan Mencuci Tangan dengan Sabun

17 Oktober 2015   04:11 Diperbarui: 29 Oktober 2015   19:02 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Catatan ini dibuat sebagai bentuk perhatian untuk mengedukasi masyarakat luas melalui program pembangunan sanitasi sehat dan dalam rangka memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia ( Global Handwashing Day 15 Oktober) 

Tahukah anda bahwa serangan diare adalah penyebab kematian nomor dua tertinggi di dunia bagi anak-anak di bawah usia 5 tahun? Kasus kematian yang disebabkan oleh diare pada usia balita mencapai angka 5 juta kasus per tahun. Dan kasus serangan diare di seluruh dunia bagi anak usia balita mencapai 1 miliar kasus per tahun. Pada hampir sebagian besar kasus hal tersebut dikarenakan infeksi dari makanan dan ketersediaan air bersih yang dibawa melalui bakteri Salmonella ssp, Campylobacter jejuni, Stafilococcus aureus, Basillus cereus, Clostridiumperfringens dan Enterohemorrhagic Escherichia coli. Di Indonesia angka kesakitan (morbiditas) akibat penyakit diare mencapai 195 kasus per 1000 jiwa dan merupakan angka tertinggi di wilayah negara - negara ASEAN. Sebagian besar upaya pencegahan dilakukan melalui tindakan menjaga ketersediaan pasokan air yang higenis, peralatan sanitasi yang memadai serta cara hidup sehat. Langkah yang paling mudah ditempuh dengan biaya yang terjangkau bagi sebagaian masyarakat Indonesia tentu saja melalui perubahan perilaku dengan terus menjaga kualitas kesehatan di lingkungan keluarga, yaitu dengan cara mempraktekkan cuci tangan menggunakan sabun setiap kali mengakhiri aktifitas dari toilet, sebelum makan, ingin menyuapi anak balita, dan saat memasuki rumah dari aktifitas luar. Karena bakteri Salmonella ssp dan Enterohemorrhagic Escherichia coli sebagian besar berasal dari kotoran manusia dan kotoran hewan. Kedua bakteri tersebut di atas merupakan jenis bakteri yang dapat menempel di tangan setelah aktifitas yang kita lakukan di toliet, mengganti diaper bayi, bahkan melalui jabatan tangan dengan orang lain ataupun kotoran hewan peliharaan. Satu gram kotoran manusia yang setara dengan berat sebuat penjepit kertas (paper clip) dapat mengandung 3 triliun kuman. Kuman dapat ditularkan melalui tangan jika seseorang menyentuh benda yang mengandung kuman tersebut karena orang disekitar kita yang batuk, bersin atau dengan menyentuh obyek yang terkontaminasi kuman. Melalui tangan yang tidak tercuci bersih , seseorang dapat membuat orang lain terkontaminasi dengan kuman yang dibawanya dan menyebabkan orang tersebut sakit. Kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun merupakan upaya pencegahan infeksi dikarenakan :

  • Secara berkala orang sering mengusap mata, hidung dan mulut tanpa menyadarinya. Kuman dapat masuk melalui mata, hidung dan mulut sehingga kita mudah terserang sakit.
  • Kuman yang berasal dari tangan yang jarang dicuci dengan menggunakan sabun dapat masuk melalui makanan dan minuman ketika mereka hendak menyiapkan bahan makanan dan minuman yang ingin dikonsumsi. Kuman dapat cepat menyebar melalui makanan, minuman, kondisi yang tidak sehat dan membuat orang di sekitarnya menjadi sakit.
  • Kuman yang berasal dari tangan yang jarang dicuci menggunakan sabun dapat dipindahkan dari objek yang satu ke lainnya seperti berpegangan tangan, terletak di atas meja, mainan dan melalui berjabatan tangan dengan orang lain.
  • Oleh karena itu menghilangkan kuman melalui mencuci tangan dengan sabun dapat membantu melindungi diri dari serangan diare, bahkan infeksi saluran pernapasan, infeksi kulit dan mata.

Menyebarkan informasi dan mengajarkan masyarakat untuk membiasakan diri mencuci tangan menggunakan sabun akan membantu pemahaman masyarakat untuk menjaga kesehatan, karena melalui kebiasaan ini dapat :

  • Mencegah angka penyebaran penyakit diare mencapai 31%
  • Mengurangi angka kesakitan akibat diare pada masyarakat melalui melemahnya sistem kekebalan tubuh mencapai angka 58%
  • Mengurangi angka kesakitan pada saluran pernapasan, demam pada masyarakan umum mencapai angka 16-21%

Upaya membiasakan anak anak di bawah lima tahun untuk mencuci tangan dengan sabun dapat berdampak:

  • Melindungi satu dari 3 orang balita yang sakit akibat diare dan melindungi 1 dari 5 anak yang mengalami infeksi saluran pernapasan.
  • Masih banyak masyarakat yang biasa mencuci tangan tanpa menggunakan sabun, padahal mencuci tangan dengan sabun merupakan upaya yang efektif dalam menghilangkan kuman pada anggota tubuh.
  • Pendidikan cuci tangan dan akses bagi penggunaan sabun di sekolah dapat membantu meningkatkan tingkat kehadiran murid-murid di sekolah.
  • Membiasakan anak anak sejak usia dini mencuci tangan menggunakan sabun merupakan upaya peningkatan kedisiplinan pada anak anak.
  • Mengurangi sakit infeksi saluran pernapasan dan demam pada masyarakat hingga 16-21%.

Semoga catatan kecil ini menggugah kepedulian kita untuk terus memperbaiki derajat kesehatan masyarakat melalui langkah-langkah kecil, dimulai dari diri sendiri dan lingkungan kita, serta menyebarkan firus kebaikan bagi lingkungan sekitar kita.Selamat memperingati Hari Cuci tangan Sedunia 2015 ! References

  1. Ejemot RI, Ehiri JE, Meremikwu MM, Critchley JA. Hand washing for preventing diarrhoea. Cochrane Database Syst Rev. 2008;1:CD004265.
  2. Aiello AE, Coulborn RM, Perez V, Larson EL. Effect of hand hygiene on infectious disease risk in the community setting: a meta-analysis. Am J Public Health. 2008;98(8):1372-81.
  3. Huang DB, Zhou J. Effect of intensive handwashing in the prevention of diarrhoeal illness among patients with AIDS: a randomized controlled study. J Med Microbiol. 2007;56(5):659-63.
  4. Rabie T and Curtis V. Handwashing and risk of respiratory infections: a quantitative systematic review.Trop Med Int Health. 2006 Mar;11(3):258-67.
  5. Liu L, Johnson HL, Cousens S, Perin J, Scott S, Lawn JE, Rudan I, Campbell H, Cibulskis R, Li M, Mathers C, Black RE; Child Health Epidemiology Reference Group of WHO and UNICEF. Global, regional, and national causes of child mortality: an updated systematic analysis for 2010 with time trends since 2000. Lancet. 2012 Jun 9;379(9832):2151-61.
  6. Ejemot RI, Ehiri JE, Meremikwu MM, Critchley JA. Hand washing for preventing diarrhoea. Cochrane Database Syst Rev. 2008;1:CD004265.
  7. Aiello AE, Coulborn RM, Perez V, Larson EL. Effect of hand hygiene on infectious disease risk in the community setting: a meta-analysis. Am J Public Health. 2008;98(8):1372-81.
  8. Rabie T and Curtis V. Handwashing and risk of respiratory infections: a quantitative systematic review.Trop Med Int Health. 2006 Mar;11(3):258-67.
  9. Burton M, Cobb E, Donachie P, Judah G, Curtis V, Schmidt WP. The effect of handwashing with water or soap on bacterial contamination of hands. Int J Environ Res Public Health. 2011 Jan;8(1):97-104.
  10. Azor-Martínez E, Cobos-Carrascosa E, Gimenez-Sanchez F, Martínez-López JM, Garrido-Fernández P, Santisteban-Martínez J, Seijas-Vazquez ML, Campos-Fernandez MA, Bonillo-Perales A. Effectiveness of a multifactorial handwashing program to reduce school absenteeism due to acute gastroenteritis. Pediatr Infect Dis J. 2013 Oct 3.
  11. Lau CH, Springston EE, Sohn MW, Mason I, Gadola E, Damitz M, Gupta RS. Hand hygiene instruction decreases illness-related absenteeism in elementary schools: a prospective cohort study. BMC Pediatr. 2012;12:52.
  12. Master D, Hess Longe SH, Dickson H. Scheduled hand washing in an elementary school population. Fam Med. 1997;29(5):336-9.
  13. Bowen A, Agboatwalla M, Luby S, Tobery T, Ayers T, Hoekstra RM. Association between intensive handwashing promotion and child development in Karachi, Pakistan: a cluster randomized controlled trial. Arch Pediatr Adolesc Med. 2012 Nov;166(11):1037-44.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun