Dalam webinar itu, aku bertanya kenapa setelah sekian abad lamanya, kuliner Indonesia tidak kunjung mendunia. Tidak seperti Korean Garlic Cheese Bread yang semua orang ingin membuatnya. Kita punya mie gomak, spaghetttinya orang Batak yang saya pikir bisa dibuat mendunia. Atau, makanan tradisional lainnya yang cukup beragam di Indonesia.
William Wongso menjawab jangankan mendunia, di level Indonesia saja belum tentu semua orang tahu makanan tradisional dari daerah lainnya. Mie gomak misalnya, apakah orang dari Timur sana tahu, dan apakah makanan dari Papua misalnya, orang Batak tahu. Begitulah kira-kira jawabannya. Tidak persis sama karena saya tidak mencatatnya.
Kenapa makanan orang China mendunia, menurut William karena di berbagai negara ada perkampungan orang Cina. Awalnya, di perkampungan itu mereka membuat semacam warung atau resto khusus makanan Cina.
Pembelinya, ya mereka-mereka juga yang rindu makanan aslinya. Tapi, kemudian banyak orang selain Cina yang mencobanya dan akhirnya peminatnya terus bertambah. ''Di Amerika ada tidak perkampungan orang Batak,'' tanya William sambil menambahkan karena tidak ada perkampungan khusus orang Indonesia, apalagi Batak, maka penyebaran makanan Indonesia hanya bisa dilakukan dengan mengandalkan diaspora atau orang-orang Indonesia yang ada di Amerika.
Problem lainnya adalah makanan atau kue-kue Indonesia sarat bumbu, yang di negara lain susah dicarinya. Makanan Vietnam juga sarat bumbu, tapi relatif lebih mudah dicari di negara lain.
Aku berpikir benar juga, andaliman di Indonesia saja susah mencarinya. Pusatnya masih di tanah Batak sana. Tidak semua pasar menjual mericanya orang Batak ini.
Tapi, saya masih penasaran kenapa Korean Garlic Cheese Bread tiba-tiba sangat nyaring di Indonesia? Kalau mengacu pada jawaban William Wongso, di sini tidak ada perkampungan khusus orang Korea. Yang ada mereka, 'penggila' drakor alias drama Korea dan dan grup band dari negeri kimchi tersebut.
Ada yang bisa jawab?