5 Topik Pembicaraan Pasca F1 GP Perancis 2022

Max Verstappen kembali menjadi pemenang di GP Perancis dengan ditemani duo Mercedes diatas podium. Dengan kemenangan ke-7 musim ini, Max semakin nyaman duduk di singgasana pimpinan klasmen. Selain itu, apa yang menjadi topik hangat pasca GP Perancis 2022

5. Alpine Mengasapi McLaren lagi

Baca juga: Death, Taxes, Ferrari Did Unforced Errors Again and Again

 

Fernando Alonso (automobilsport.com)

Di depan publik sendiri, Alpine kembali finish di depan Mclaren dengan Fernando Alonso selesai di P6. Tak hanya itu, mereka juga mencatatkan double-point-finsih dengan Esteban Ocon finish P8 yang semakin membuat mereka duduk di posisi ke-4 klasmen konstruktor. Dengan paket yang mereka miliki musim ini, bukan tidak mungkin mereka akan secara terus-menerus mengasapi McLaren dan mencoba bersaing dengan Mercedes.

4. Tim Bermesin Ferrari Hancur Lebur

Baca juga: Dear Fernando, You Are (Kinda) Right

Ferrari's crew can't believe it (F1.com)

Ferrari, Alfa Romeo, dan Haas kompak tampil mengecewakan pada gelaran GP Perancis 2022. Hasil minor Alfa Romeo setidaknya tidak terlalu mengejutkan karena sejak dari hari Jumat, tim berpaspor Swiss ini tidak sama sekali mempunyai kecepatan untuk bersaing di Top 10. Mereka cukup cepat untuk 1-Lap speed tetapi tidak ada konsistensi menyebabkan mereka mencetak nol poin kali ini

Performa Haas cukup menjanjikan di sesi latihan. Baik dari sisi race pace atau qualifying pace, mereka mampu bersaing untuk kembali mencetak poin. Walaupun di kualifikasi Mick melempem (gagal lolos Q1 akibat watu terbaiknya dihapus karena track limit) dan hasil kualifikasi Magnussen tidak berpengaruh (akibat penalti ganti komponen power unit yang menjamin ia start dari baris paling belakang) setidaknya ada rasa optimis di Tim Haas. Bahkan ketika lomba, Haas melakukan perjudian dengan pitstop di awal lomba. Magnussen pit di Lap 9 dan Mick satu lap setelahnya. Haas berpikir mereka jauh lebih cepat jika berada di clean-air dengan melakukan 1 stop lebih dibanding yang lain. Tetapi SC mengacaukan segalanya bagi Haas. Setelah SC, semua berjalan buruk bagi Haas yang puncaknya Kevin Magnussen harus masuk garasi lebih awal karena senggolan dengan Nicolas Latifi

Untuk Ferrari, ..... Silahkan klik tautan ini

3.  Pembuktian Carlos Sainz Jr.

Carlos Sainz (racingnews365.com)

Jika ada satu hal positif yang dapat diambil dari Ferrari minggu ini yaitu keputusan mereka untuk memperpanjang kontrak Carlos Sainz Jr. diawal musim dibayar tuntas dengan performa spektakulernya musim ini. Setelah mesinnya jebol dan terpanggang di Austria, pembalap #55 harus mengganti seluruh komponen mesin yang menyebabkan ia harus start dari baris paling belakang. Setelah menderek Charles Leclerc untuk medapatkan pole, Sainz Jr. menggila di hari minggu. Walaupun di awal lomba ia sangat konservatif ditambah start dengan ban Hard (dimana disekitarnya start dengan ban Medium), lepas Safety Car restart, Sainz Jr. mempertunjukan bahwa Ferrari tidak salah pilih dan hasil sesi latihan bukan sekedar statistik belaka. Menyalip duo Mclaren, Fernando Alonso, George Russell, dan puncaknya ia menyalip Sergio Perez di tikungan terakhir pada Lap-41  yang merupakan aksi terbaik di balapan GP Perancis 2022.

2. Kok Bisa, Mercedes?

@georgerussell

Mercedes secara mengejutkan mampu finish P2 & P3 setelah dua hari sebelumnya, mereka terlihat akan 'sendirian' pada balapan kali dimana mereka tertinggal setidaknya 0,6 detik per lap dibanding RedBull & Ferrari. Mercedes mampu mengamankan posisi ke-3 di awal lomba setelah Sir Lewis Hamilton menyalip Sergio Perez selepas start danjuga mampu menahan Sergio Perez untuk tetap melihat rear wing Mercedes. Di akhir lomba, George Russell mencoba secara sangat agresif merebut podium dari genggaman pembalap asal Meksiko. Walaupun Toto Wolff sempat kesal dibuatnya akibat dia dinilai terlalu ngedumel, Russell mampu mengamankan posisi ke-3 yang sekaligus membuat GP Perancis sebagai balapan terbaik Mercedes pada musim ini.

1. Beri Pialanya Ke Max Verstappen Sekarang Saja 

#givesyouwings (@redbullracing)

7x menang, 9x podium dari 12 balapan, tidak pernah membuat kesalahan fatal musim ini, dan unggul 63 poin dari posisi ke-2 di klasmen pembalap membuat Max Verstappen mengokohkan dirinya sebagai kandidat terkuat untuk menjadi back-2-back World Champion. Hal ini ditambah dengan inkonsistensi Sergio Perez serta error yang dilakukan Charles Leclerc dan Ferrari beberapa kali. Jika semua berjalan dengan semestinya (Red Bull tidak mengalami masalah yang fatal, atau Max menderita kesialan berkali-kali) kekasih dari Kelly Piquet sudah setidaknya satu tangan memegang gelar juara dunia.