Mohon tunggu...
Laiyin Nento
Laiyin Nento Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penggiat Pendidikan Karakter | Penggiat Kepramukaan Nasional dan Internasional

Pembina Pramuka | Kepala Pusdiklat Kepramukaan Kota Bekasi | Sekretaris Komisi Luar Negeri Kwartir Nasional Gerakan Pramuka | Penggiat Pendidikan Karakter | Entrepreneur | Kreator Konten | Member of Asia-Pacific Region Educational Method Sub-Committee | WOSM Consultant Team

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gen Z! Begini Cara Memilih Presiden, Kamu Termasuk yang Mana?

23 Januari 2024   12:50 Diperbarui: 23 Januari 2024   13:00 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemilihan umum apalagi Pemilihan Presiden tuh kayak momen paling keren dalam hidup kita yang hidup di negara demokrasi, di mana setiap suara kita bisa jadi penentu banget. Nah, sekarang Generasi Z jadi bintang utama di panggung pemilu, loh! Dengan lebih dari 113 juta pemilih muda dari milenial dan Gen Z di Pemilu 2024, kita beneran jadi raja dan ratu yang nentuin masa depan negara, sekitar 56,45% dari total pemilih, loh! Kandidat memperebutkan kalian (The Gen Z) dan generasi saya The Millenials.

Nah, kita buat para  Generasi Z, kita perlu paham bedanya tiga kelompok pemilih nih: Pemilih Emosional, Pemilih Transaksional, dan Pemilih Rasional. Kamu termasuk yang mana?

Pertama, Pemilih Emosional

Yang pertama, ada Pemilih Emosional. Kelompok ini suka ambil keputusan cuma berdasarkan perasaan dan emosi, tanpa mikir panjang. Misalnya, kalo liat gimmick kampanye yang catchy, bisa langsung jatuh hati tanpa mikir panjang. Lucu, ganteng, gemoy, cantik. Nah, kita kan nggak mau dong cuma ikut-ikutan dan milih tanpa ngebahas apa gagasannya, bagaimana kebijakannya, bagaimana rekam jejak masa lalunya?
 
Jangan mau emosi kita diaduk-aduk sehingga tidak bisa berpikir jernih, karena memang ini ada ilmunya; Teknik mempengaruhi psikologi pemilih. Di Filipina, seorang anak dari mantan presiden diktator berpasangan dengan anak dari Presiden yang jabatannya akan berakhir, berhasil memenangkan Pemilihan Presiden dengan mempengaruhi Gen Z negara itu yang tidak pernah mengalami masa kediktatoran ayahnya. Gen Z negara itu berhasil terhipnotis dengan gimmic joget-jogetnya melalui kampanye langsung dan Tik Tok meski sedikit mendeliver gagasan.

Kedua, Pemilih Transaksional

Lalu ada Pemilih Transaksional. Mereka lihat politik kayak bisnis, cari untung sendiri atau buat kelompoknya. Jadi, mereka mungkin milih calon yang janjiin untung ekonomi atau kebijakan yang mendukung kelompok mereka. Ini pemilih ya memilih karena dikasih uang (money politic), dijanjikan sesuatu yang sifatnya langsung tunai dan hanya untuk kepentingan pribadi atau circle-nya. Makanya jangan heran jika lihat orang yang dulu berkoar-koar tidak suka dengan seorang kandidat, lalu tiba-tiba di pemilihan berikutnya malah jadi tim suksesnya. Pengurus Partai juga bisa masuk kategori Pemilih Transaksional, karena harus mengikuti keputusan Partai.  Hati-hati, ya! Jangan terjebak jadi Pemilih Transaksional, hal itu nggak akan bawa keputusan terbaik buat masa depan negara kita.

Ketiga, Pemilih Rasional

Nah, Gen Z yang bukan pengurus partai, harusnya masuk ke kelompok Pemilih Rasional. Beda sama yang lain, kita punya akal sehat dan mikirin keputusan kita. Kita cek info, bandingin kebijakan, dan riset sebelum nentuin pilihan. Generasi Z, Generasi muda masa kini dianugerahkan pikiran yang cemerlang, kita harus gunakan, dan jangan memilih cuma karena emosi atau bisnis, tapi karena kita paham betul tentang kebijakan dan dampaknya buat masyarakat.

Milih Pakai rasio itu Keren. Memilih dengan berbasis hitung-hitungan, membandingkan, tanpa mau terbawa gimmick recehan. Jangan tergoda sama iklan atau tawaran transaksional yang menggiurkan. Idealisme kita tetap harus kuat. Biar kita nggak cuma jadi pengikut atau milih buat kesenangan sesaat. Sebagai pemilih pintar, kita perlu cek track record, komitmen, dan sikap calon presiden.

Ini era digital tinggal cek jejak digital dan gunakan rasio.
Ya, untungnya kita punya teknologi dan jejak digital. Kita bisa cek banget track record, komitmen, dan kelayakan calon presiden secara langsung dari dunia maya. Ini bikin kita punya gambaran jelas tentang calon yang kita pilih. Pemilihan yang rasional butuh info yang bagus, dan di sini, kalian, Generasi Z, punya keunggulan!

Jadi, dengan lebih dari 113 juta pemilih muda dari generasi milenial dan generasi Z pada Pemilu 2024, kita bisa beneran jadi penentu arah politik negara, lho! Yuk, Generasi Z, pilih dengan bijak, pake rasio dan pikiran keren kalian, demi masa depan Indonesia yang lebih baik!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun