Mohon tunggu...
Darwis Kadir
Darwis Kadir Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hanya ingin bercerita tentang sebuah kisah.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sebuah Dilema tentang Jas Hujan

11 Maret 2018   08:14 Diperbarui: 11 Maret 2018   17:11 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Selalu ada rasa was-was ketika melewati rute panjang ini.Rute menuju sekolah dan sebaliknya. Paling terasa was-wasnya ketika pulang dari sekolah. Perasaan ingin cepat sampai dirumah sebab beberapa malam meninggalkan rumah dan anak istri. Ya demi sebuah tugas negara.

Rasa was-was yang mendera ketika musim hujan mulai mengguyur.Naik kendaraan roda dua terasa riskan akan kehujanan. Walau mantel atau jas hujan selalu stand by tetapi tetap terasa berbeda ketika harus berkendara memakai jas hujan dalam guyuran air di tengah hutan.

Terasa lagi was-wasnya ketika lupa membawa jas hujan dan bersamaan itu hujan mengguyur di antara perkampungan yang satu yang di antarai hutan. Alamak kemana akan berteduh?. Pernah beberapa kali basah kuyup karena tak disangka hujan tiba-tiba saja menyergap. Terperangkaplah awak di tengah hutan.Nasi telah jadi bubur. Maka hantam saja melaju terus ke rumah.

Maunya sih kalau bertugas di tempat jauh mestinya naik roda empat. Jadi tak ada hambatan berarti kalau hujan. Cuma keinginan itu masih berupa angan-angan. Maunya punya mobil sih namun dananya belum cukup. Boro-boro beli roda empat. Roda dua saja sudah butut. Lebih dari pada itu semua, mencukupkan JJM setiap awal semester saja cukup menguras pikiran. Untuk jadi guru sejahtera masih panjang perjuangan. Jadi lupakan dulu masalah kendaraan semisal  Honda JAZZ Lebih baik sisipkan gaji untuk beli JAS Hujan baru di musim hujan kali ini.Kecuali awak nak pindah tugas!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun