Mohon tunggu...
Kosmas Lawa Bagho
Kosmas Lawa Bagho Mohon Tunggu... Auditor - Wiraswasta

Hidup untuk berbagi dan rela untuk tidak diperhitungkan, menulis apa yang dialami, dilihat sesuai fakta dan data secara jujur berdasarkan kata hati nurani.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Portugal (Mungkin)Jadi Juara Dunia Sepak Bola 2018, Benarkah?

12 Juni 2018   13:14 Diperbarui: 12 Juni 2018   13:19 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tema tulisan saya pada kompasiana, kadang konsisten pada satu aras tema. Namun saya pun tidak mengerti, akhir-akhir ini, bahasan tema yang ingin saya tulis suka lompat sana, lompat sini. 

Tidak pada aras tema yang sama untuk memberikan satu gambaran kepada pembaca bahwa saya berminat membahas satu tema yang lebih mendalam. Mungkin saya suka variasi. Mungkin juga saya jengah dengan satu tema atau apa pun, saya sendiri tidak mengerti. Bagi saya, yang penting apabila ada ide di dalam pikiran, langsung menuangkannya pada tulisan. Saya ingin konsisten, setiap celetupan api ide di kepala langsung diikat dalam tulisan. Walau pun tulisan tersebut masih mentah.

Kemarin tanggal 11 Juni, saya menulis tulisan yang bertemakan politik. Hari ini, saya tergerak untuk menulis tema tulisan tentang sepak bola atau bola sepak pada perhelatan Piala Dunia di Rusia yang acara pembukaannya dilakukan pada tanggal 14 Juni 2018.

Saya memang selalu menjagokan Tim Brazil. Terutama waktu Ronaldo Brazil yang sangat fenomenal dalam mencetak gol. Sejak saat itu, saya selalu menjagokan Brazil untuk memenangi piala dunia bola sepak. Waktu perhelatan di Afrika Selatan ketika Brazil kalah di semifinal dengan Timnas Belanda, saya sempat menitikkan air mata. Bagi saya waktu itu, tidak Timnas lain yang lebih layak selain Timnas Brazil. Ternyata saya keliru besar. Sepak bola atau bola sepak itu bagaikan politik. Serba mungkin. Bukan tidak mungkin melainkan "seni kemungkinan".

Atas dasar itu maka saya sekarang selalu mengandalkan dua tim dalam memenangi piala dunia. Empat tahun lalu, saya mengandalkan Brazil dan Jerman. Brazil dikalahkan 7-1 di semifinal oleh Jerman dan akhirnya Timnas Jerman (De Panzer) memenangkan laga final melawan Mesi cs, Timnas Argentina.

Piala Dunia kali ini di Rusia, saya menjagokan dua tim juga. Portugal dan Brazil. Timnas Jerman menunjukkan inkonsistensi maka saya pun beralih fans pada dua negara ini yakni Portugal dan Brazil. Timnas Brazil dimotori Marcelo, Casemiro dan Neymar sedang menunjukkan kinerja positif dalam permainan yang atraktif. Waktu ujicoba terakhir pun mereka menangi pertandingan dengan angka cukup telak padahal tim sebelah memperagakan sepak bola yang cukup keras.

Timnas Portugal, saya unggulkan pertama sebab Cristian Ronaldo sedang naik daun meski dalam usianya yang tidak lagi muda. Beliau memang tidak mencetak gol pada semifinal dan final Liga Champions bersama Real Madrid yang menjadi kampiun Liga Champions tiga kali berturut-turut. Namun kiprahnya dalam menjaringkan bola ke gawang lawan tanpa peduli seiapa penjaganya membuat saya sangat optimis bahwa Portugal akan merengkuh rangking satu di Piala Dunia 2018 di Rusia kali ini.

Portugal juga menunjukkan prestasi yang mengagumkan. Tahun 2016 lalu, ketika perhelatan Piala Eropa, saya menjagokan Portugal untuk menjadi juara pertama. Teman-teman dekat saya menertawakan saya sebagai sesuatu hal yang tak mungkin. Portugal hanya mengandalkan Ronaldo seorang dan sangat bergantung pada dirinya seorang. Ternyata, Portugal menjawab ramalan atau impian saya. Mereka terseok-seok di babak awal namun perrlahan tapi pasti, mereka tembus semifinal, masuk final. Pertandingan final melawan Timnas Perancis dengan segudang pemain muda yang bertalenta kelas dunia.

Para pengamat lebih mengandalkan Timnas Perancis untuk memenangi LIga Eropa. Siapa sangka, Timnas Portugal membalikkan semua prediksi para pengamat dan para fans, mereka menaklukkan Timnas Perancis dengan agregat gol yang sangat menyakitkan yakni 1-0.  Satu biji gol membuat Timnas Perancis tak berdaya menghadapi Timnas Portugal meski Cristian Ronaldo bermain di final hanya beberapa menit saja karena cidera.

Ronaldo tidak tertunduk lesu, tak bergairah dan menyerah. Di pinggir lapangan, Ronaldo terus berjingkrak-jingkrak memberikan harapan dan motivasi bagi teman-temannya bertarung mati-matian di lapangan hijau. Dukungan morilnya ternyata tidaklah sia-sia. Portugal melangkah dengan kepala tegak menyandang sebagai pemenang dan meraih juara Eropa untuk pertama kalinya.

Kali ini, jika impian atau ramalah saya benar maka Timnas Portugal akan membuat sejarah lagi di Piala Dunia di tengah kontestan lainnya yang juga tidak kalah kualitasnya dengan Timnas Portugal. Selalu ada kemungkinan. Tanggal 16 Juni 2018, akan kita saksikan laga yang fenomenal ketika Ronaldo cs berhadapan dengan Ramos cs di Rusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun