Mohon tunggu...
Laura Siringoringo
Laura Siringoringo Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca,makan,belanja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peristiwa di Bali Tahun 2002

26 April 2024   15:06 Diperbarui: 26 April 2024   15:08 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Latar Belakang

Dalam menghadapi kekerasan keagamaan, sering kita mendengar pernyataan bahwa agama tidak mendorong kekerasan. Ini muncul sebagai tanggapan atas peristiwa kekerasan yang mengatasnamakan agama. Namun demikian, penting untuk menyadari bahwa agama tidak secara eksplisit mendorong kekerasan. Mereka yang melakukan kekerasan atas nama agama biasanya adalah individu atau kelompok yang salah memahami agama. Sejarah menunjukkan bahwa agama dapat digunakan dengan cara yang baik untuk memerangi kekerasan dan mendorong perdamaian (Wijaya, 2023).

Bom Bali tahun 2002 adalah peristiwa yang terkenal di dunia, menewaskan 202 orang dan membuat sedikitnya 200 orang dirawat di rumah sakit. Dalam kasus bom Bali tahun 2002, beberapa teroris, termasuk Imam Samudera, dituduh merencanakan bom Bali; Imam Samudra-lah yang melakukan kejahatan tersebut dan dia dijatuhi hukuman mati bersama

Amrozi dan Ali Ghuforn. Banyak faktor yang mendorong Ali Imron, Amrozi, Imam Samudera, Ali Ghufron dan pelaku bom lainnya tetap melanjutkan aktivitasnya; apakah itu pendidikan masing-masing orang, keadaan orang tersebut, atau mungkin faktor lain yang membuat mereka memilih jalan yang mereka pilih. dari perang. pemboman.

Selain faktor eksternal, yang sebagian besar berasal dari pemerintah, ada pula faktor lain dimana hampir semua orang yang terlibat dalam bom Bali bersekolah di sekolah militer di Afghanistan; Ali Ghufron, Ali Imron, Imam Samudera, Umar Patek, Dulamtin dan lain-lain adalah orang-orang yang menaruh simpati besar terhadap keadaan rakyat Palestina, sehingga mereka dengan sukarela memilih mengikuti pelatihan militer di Sekolah Militer Mujahidin Afghanistan di Afghanistan. Sebagai lulusan sekolah militer Mujahidin Afghanistan, mereka merasa bahwa ilmu yang diperoleh perlu dipraktikkan, sehingga mereka menciptakan dan mencari jalan jihad mereka sendiri. Dengan ilmu yang mereka miliki dan perasaan bahwa mereka perlu mengamalkan ilmu tersebut, mereka mulai membangun jalur jihad mereka sendiri.

Bom Bali 2002 merupakan serangan teroris paling fatal sejak peristiwa terorisme pada 11 September 2001. Korban tewas berasal dari 20 negara, menjadikannya serangan teroris terparah dalam sejarah Indonesia. Kejadian ini melibatkan ledakan mobil di sebuah tempat hiburan malam yang ramai oleh wisatawan asing di Bali. Insiden tersebut menyebabkan kebakaran, menewaskan 202 orang dan melukai 300 orang, termasuk puluhan bahkan ratusan umat Islam di wilayah tersebut. Beberapa aspek amal Islam di daerah tertentu menarik perhatian karena serangan ini, sementara beberapa elemen bersifat internasional dan mencermati isu-isu Islam secara luas di seluruh dunia (Mutiarani, 2022).

Tujuan Pengeboman

Semua perbuatan manusia pasti ada alasannya, semoga apa yang diperbuatnya ada wujud/akibatnya. Seperti halnya bom Bali tahun 2002, para pelaku berharap dengan melakukan aksi bom Bali mereka bisa mencapai tujuannya. Ali Imron8, salah satu pelaku bom dan orang yang merencanakan aksi bom mengatakan, bom Bali adalah jawabannya. Mengenai penyerangan Amerika dan sekutunya terhadap umat Islam Afghanistan dan Somalia, ditambahkan juga bahwa tujuan pengeboman Bali adalah untuk membalas dendam dan melawan ketidakadilan Amerika dan sekutunya. Hal ini bukan tanpa alasan: para sarjana Afghanistan terus mencari informasi mengenai situasi umat Islam di Afghanistan. Mereka mengatakan serangan terhadap rakyat Afghanistan didukung oleh Amerika Serikat karena Amerika Serikat adalah satu-satunya negara adidaya yang masih berkuasa setelah runtuhnya Uni Soviet. Mereka yang melakukan hal tersebut juga percaya bahwa Amerika Serikat adalah sekutu Israel dan berperan besar dalam serangan di Afghanistan. Semua perbuatan manusia pasti ada alasannya, semoga apa yang diperbuatnya ada wujud/akibatnya. Para pelaku berharap bisa mencapai tujuannya dengan melakukan aksi bom di Bali, seperti pada aksi bom Bali tahun 2002; Serangan yang dilakukan Amerika Serikat dan mitranya terhadap umat Islam di Afghanistan dan Somalia menunjukkan bahwa tujuan pengeboman di Bali adalah untuk memberantas terorisme. Balas dendam dan lawan ketidakadilan PBB dan mitra-mitranya. Hal ini bukan tanpa alasan,ulama Afganistan terus menggali informasi mengenai situasi umat Islam di Afganistan. Mereka mengatakan serangan terhadap rakyat Afghanistan didukung oleh Amerika Serikat karena Amerika Serikat adalah satu-satunya negara adidaya yang masih berkuasa setelah runtuhnya Uni Soviet. Mereka yang melakukan hal tersebut juga percaya bahwa Amerika Serikat adalah sekutu Israel dan berperan besar dalam serangan di AfghanistanKronologis Bom Bali 2002.

Kronologis

Pukul 10 pagi tanggal 12 Oktober 2002, pelaku meledakkan bom . Salah satunya Ali Imron yang saat itu sedang memasang dan memodifikasi sepeda motor yang akan digunakan untuk menjatuhkan bom. Modifikasi sepeda motor ini digunakan sebagai pengganti bahan peledak. Aksi pengeboman tersebut terjadi di Konsulat Amerika, di mana mereka diberikan tombol untuk memodifikasi sepeda motor agar terlihat seperti sepeda motor mogok agar tidak menarik perhatian pejabat Konsulat Amerika di Bali. Belakangan, sekitar pukul 13.00, WITA mendatangi rumah kontrakan tersebut bersama Jimmi dan Iqbal yang hendak bunuh diri dengan meledakkan bom. Bahan peledak yang digunakan terdiri dari tiga jenis bom, yakni bom mobil, bom paket, dan bom jinjing. Bom mobil berisi 12 bahan peledak, 7 diantaranya motor dan 5 komponen elektrik. Bom rompi dan bom angkut masing-masing terdiri dari 3.bahan peledak listrik16. Pukul 18.30, Ali Imron sedang menyiapkan tas jinjing yang siap meledak di depan konsulat Amerika. Sesampainya di depan kantor, Ali mron menghentikan mesinnya dengan tombol yang saat itu diganti dan melakukan pengoperasian. Terlalu banyak petugas polisi di depan kantor, Ali Imron mengubah rencananya untuk meletakkan bom di pagar Kedutaan Besar AS dan akhirnya meletakkannya di trotoar sebelah kanan Kedutaan Besar AS sebelum membiarkan bom diaktifkan di dalam gedung. . Ali Imron memberinya kotoran manusia dan meninggalkannya di atas tempat sampah sehingga tidak ada yang bisa melihat tempat sampah dan memverifikasi isinya. Ia segera mendatangi rumah kontrakannya untuk menjemput Jimmi dan Iqbal yang bunuh diri. Sekitar pukul 22.30, WITA yang dipiloti Ali Imron meninggalkan jalur satelit bersama Jimmi dan Iqbal dan langsung menuju jalan raya. Kawe, lalu mobil melaju lurus hingga mencapai pertigaan Jalan Imamu Bonjol, lalu belok kiri dan terakhir belok kanan menuju Jalan Legian. Setelah sampai di pertigaan Jalan Legian Kuta, Ali Imron turun dari mobil dan menyerahkannya kepada Jimmi untuk mengemudikan mobil peledak tersebut, dan Ali Imron menuju pertigaan menemui Idris yang sudah menunggu. sepeda motor. Berawal dari bom yang dibawa Iqbal di dalam mobilnya di Paddy's Pub, dan dilanjutkan dengan ledakan bom mobil di depan Sari Club beberapa saat kemudian. Saat Bom Bali I, pelaku menyerang sebuah objek wisata. Paddy's Pub dan Sari Club diincar karena berlokasi di Kuta, salah satu kawasan terpadat penduduknya, dan kedua klub tersebut merupakan tempat wisata yang populer saat itu, terutama bagi wisatawan asal Australia. Para penyerang kemudian meledakkan bom mobil (bom bunuh diri) di depan dua klub, setelah itu lebih dari 30.orang ditangkap karena keterlibatan mereka dalam penyerangan tersebut, dan para pelaku semuanya berasal dari kelompok teroris yang berafiliasi dengan JI. dan Al Qaeda. Tiga pelaku bom dijatuhi hukuman mati. Meski kawasan Kuta yang biasanya ramai dikunjungi wisatawan sempat sepi, namun kembali ramai terutama di akhir pekan. Tugu Peringatan Bom Bali didirikan di Jalan Legia, 50 meter dari lokasi bom.

Dampak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun