Mohon tunggu...
Laura Irawati
Laura Irawati Mohon Tunggu... Direktur Piwku Kota Cilegon (www.piwku.com), CEO Jagur Communication (www.jagurtravel.com, www.jagurweb.com) -

Mother, with 4 kids. Just living is not enough... one must have sunshine, most persistent and urgent question is, 'What are you doing for others?' ;)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berburu Monster di Masjid

21 Juli 2016   21:18 Diperbarui: 21 Juli 2016   21:26 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.pikiranrakyat.com

Pak Romli terkejut. Hari ini begitu banyak anak-anak muda berdatangan ke masjid. Masjid tiba-tiba menjadi ramai, padahal waktu Shalat Zhuhur masih lama.

Sebagai pengurus DKM, tentu saja ia harus mencari tahu penyebab ramainya anak-anak muda itu mendatangi masjid.

“Mereka katanya lagi nyari monster, Pak,” jelas Mak Ijah yang rumahnya tak jauh dari masjid.

“Hah! Monster...? Monster apa Mak Ijah? Mosok di masjid tempat ibadah ada monster?” Pak Romli pun semakin heran.

“Gak tau tuh, Pak. Katanya sih monsternya bisa ditangkep pake hape. Kemon kemon gitu nama monternya.”

Dari beberapa anak muda itu Pak Romli berhasil mendapatkan jawaban. “Kita lagi maen game pokemon, Pak. Kebetulan di masjid ini banyak monsternya.” Demikian penjelasan salah seorang di antara mereka sambil matanya tetap asik tertuju pada androidnya.

Walaupun sudah dijelaskan, Pak Romli tetap sulit memahaminya. Apa itu pokemon? Iblis macam apa dia, sehingga berani berada di tempat suci ini?

Pernah dia membaca di sebuah buletin jumat bahwa orang-orang yang membenci Islam sering menggunakan teknologi guna menyesatkan orang Islam, demikian tertulis di dalam buletin buatan orang-orang berjanggut itu. Nah, ini pasti ulah orang-orang Yahudi dan kelompak ...rhemason, atau entah apa namanya itu.

Ini tak bisa dibiarkan, gumamnya. Saya harus melaporkan ini pada Pak Kiai Juhri. Pak Kiai Juhri adalah sesepuh agama di kampung ini.

Dengan tergopoh-gopoh Pak Romli tiba di rumah Pak Kiai Juhri.

“Gawat, Pak Kiai, gawat...”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun