Mohon tunggu...
Laura sintia loisa aritonang
Laura sintia loisa aritonang Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Kebiasaan Bahasa Daerah Terhadap Pengunaan Bahasa Indonesia Yang Benar

12 April 2024   15:47 Diperbarui: 12 April 2024   16:02 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa Merupakan aspek penting dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat untuk berkomunikasi, yang  digunakan untuk berinteraksi dan menyampaikan pesan secara efektif. Bahasa juga mencerminkan identitas dan budaya suatu bangsa. Indonesia terkenal sebagai Negara yang kaya akan Suku dan Budaya, memiliki beragam Bahasa Daerah yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Indonesia telah meresmikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa yang digunakan secara Nasional dalam kehidupan sehari-hari, namun masih banyak sekali orang-orang yang mengunakan Bahasa Daerah dalam kehidupan sehari-harinya, sehingga susah bagi mereka untuk berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang benar. Kebiasaan ini disebabkan oleh faktor lingkungan yang ditempati dan ajaran orang tua sejak kecil, sehingga membentuk pola pikir yang menyebabkan pengunaan konstruksi kata dan kalimat yang berbeda antara Bahasa Daerah dan Bahasa Indonesia, yang menyebabkan kesalah dalam pengunaan dan pengertian dalam Bahasa Indonesia yang benar.

Contoh kata dalam Bahasa daerah dan Bahasa Indonesia :

Ahu    : Bahasa Daerah (Batak-Sumatera Utara).

Saya   : Bahasa Indonesia (Nasional). 

Contoh Kalimat dalam Bahasa Daerah dan Bahasa Indonesia :

Boha Kabarmu ?                   : Bahasa Daerah (Batak-Sumatera utara).

Bagaimana Kabar Anda ?  : Bahasa Indonesia (Nasional).

Pengunaan Kata dan Kalimat ini bisa disalah artikan oleh orang lain yang tidak paham akan Bahasa Daerah tersebut, sehingga setiap orang diperlukan untuk memahami dan mengunakan Bahasa Indonesia yang benar dalam kehidupan sehari-hari. Pengunaan Bahasa Daerah juga memberikan dampak negatif terhadap kemampuan Bahasa Indonesia yang benar, seperti Campur Kode dalam Berkomunikasi. Campur Kode terjadi ketika pengunaan Bahasa Daerah pada percakapan yang seharusnya menggunakan Bahasa Indonesia.

Contoh :

Campur Kode         : Saya ingin membeli roti di lapo.

Bahasa indonesia : Saya ingin membeli roti di warung.

Untuk mengatasi Pengaruh pengunaan Bahasa Daerah terhadap Bahasa Indonesia yang benar, diperlukan strategi berikut :

A. Pendidikan Bahasa Indonesia yang intensif

1.  Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang tata bahasa indonesia  yang baku.

2. Memperkenalkan kosa kata dan frasa dalam Bahasa Indonesia yang sering digunakan dalam konteks sehari-hari.

3. Membaca buku dan literatur dalam Bahasa Indonesia yang baku, meningkatkan keterampilan berbahasa dan memperkaya kosa kata.

B. Pengunaan Media Massa yang mendukung Bahasa Indonesia

1. Mendorong media massa untuk mengunakan Bahasa Indonesia yang benar dalam program-program yang ditayangkan.

2. Menyediakan konten Edukatif tentang tata Bahasa dan pengunaan Bahasa Indonesia yang benar.

C.  Kesadaran Masyarakat akan pentingnya Pengunaan Bahasa Indonesia yang benar

1. Mengadakan kampanye atau acara yang bertujuan untuk  meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengunaan Bahasa Indonesia yang benar, dalam berkomunikasi sehari-hari.

2. Meninggalkan kebiasaan menggunakan Bahasa Daerah dan Mulai berlatih menggunkan Bahasa Indonesia yang benar dalam percakapan sehari-hari, baik dengan keluarga, teman, dan rekan kerja.

Penggunaan Bahasa Daerah dalam kehidupan sehari-hari memiliki dampak yang kompleks. Di satu sisi, Bahasa Daerah dapat memperkaya kosa kata dan pemahaman Budaya seseorang, namun kebiasaan menggunakan Bahasa Daerah juga menyebabkan kesalahan dan kesulitan berkomunikasi dengan menggunakab Bahasa Indonesia yang benar. Untuk menjaga keberagaman Bahasa di Indonesia, penting bagi kita untuk tetap menghargai dan mempelajari bahasa Daerah.  Namun, kita tetap memprioritaskan Bahasa Indonesia yang benar sebagai Bahasa Sehari-hari. Dengan begitu kita dapat menjaga keseimbangan antara Bahasa Daerah dan Bahasa Indonesia yang benar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun