Mohon tunggu...
latisya puput melati
latisya puput melati Mohon Tunggu... pelajar

Saya adalah seorang pemalu yang lebih suka mengungkapkan hal dengan kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Apakah Hanya Anak yang Bisa Durhaka?

16 Mei 2025   13:42 Diperbarui: 16 Mei 2025   13:42 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

                Kita pasti sering mendengar bahwa jika kita melawan orang tua maka itu disebut durhaka dan kita akan mendapatkan dosa,  namun apakah hanya anak saja yang bisa disebut durhaka?, apakah orang tua tidak bisa durhaka?. Padahal orang tua pun sebenernya tidak selalu benar kan?, terkadang pasti mereka juga melakukan kesalahan, namun mengapa disaat kita mencoba melawan, orang-orang menyebut kita dengan sebutan "anak durhaka". Apakah salah jika menyalahkan ketidakbenaran orang tua kita?, apakah kita tidak boleh menyebut orang tua durhaka juga?. Selama ini kita sering mendengar anak durhaka kepada orang tua. Tetapi sebaliknya orang tua durhaka kepada anaknya jarang sekali kita dengar atau baca. Padahal kenyataannya ternyata orang tua juga bisa durhaka terhadap anaknya. Mari kita bahas bersama mengenai pendapat "orang tua yang durhaka".

                Menurut saya memang benar adanya bahwa orang tua juga bisa durhaka kepada anak-anaknya. Dalam konteks Islam, "durhaka" dalam bahasa Arab: , memiliki arti khusus yang merujuk pada perbuatan atau sikap yang menyakiti atau menyalahi perintah orang tua, atau tidak berbakti kepada mereka. Durhaka adalah dosa besar yang sangat diharamkan dalam Islam, dan dapat menimbulkan siksa yang berat di dunia maupun di akhirat. Namun terkadang ada juga orang tua yang justru berbuat durhaka terhadap anaknya. Nah, orang tua disebut durhaka apabila melakukan hal-hal yang buruk kepada anaknya, yang seharusnya mereka merawatnya dengan baik, akan tetapi mereka malah melakukan hal yang tidak sepantasnya. Tanpa mereka sadari beberapa sikap dan sifat mereka sering menyakiti anak, dan ketika si anak berusaha membenarkan dirinya dan membela dirinya sehingga terkesan tidak menuruti orang tuanya mereka disebut dengan "durhaka". Padahal jika sikap dan sifat orang tua salah, maka itu akan membuat anak merasa tidak nyaman bersama dengan orang tuanya. Orang tua bisa dianggap durhaka jika mereka tidak memenuhi kewajiban mereka sebagai orang tua, seperti tidak mendidik anak dengan baik, tidak memberikan kasih sayang, atau bahkan melakukan kekerasan terhadap anak. Bahkan perkataan seperti menghina, mencaci maki, membanding-bandingkan anaknya secara berlebihan, mengumbar aib anaknya hingga anaknya merasa rendah diri, tentunya itu pasti sangat menyakitkan untuk seorang anak bukan?. Lalu apakah anak tersebut salah jika menyebut orang tuanya durhaka?, apakah salah jika ia melawan perkataan orang tuanya?. Bolehkan jika kita menyebut orang tua durhaka?. Orang lain pun juga harus bisa menyadari, terkhususnya para orang tua, mereka harus bisa lebih memahami anaknya, mereka harus bisa lebih tahu apa dan bagaimana cara mendidik anaknya dengan baik tanpa membandingkan ataupun paksaan, karena jika mereka melakukan itu pastinya akan ada rasa tertekan di diri anak tersebut dan membuat anak menjadi tidak terbuka dengan orang tuanya. Namun tetap kita sebagai anak harus berbakti terhadap orang tua, karena itu adalah suatu kewajiban sebagai seorang anak, ketika kita mengalami suatu hal yang tidak benar dari orang tua pun jangan langsung melontarkan kata kasar, cobalah untuk berbicara dengan baik agar mendapatkan solusi dari permasalahan tersebut. Namun orang tua juga jangan menyepelekan anaknya, jangan berbuat seenaknya jika itu salah kepada anaknya, karena anak juga berhak mendapatkan kehidupan yang baik dari orang tuanya.

             Ternyata orang tua pun juga bisa berbuat durhaka terhadap anaknya, bukan hanya anak saja yang bisa durhaka kepada orang tuanya, ini semua tergantung dari bagaimana orang tua dan anak menjalin hubungan, bagaimana orang tua memberi pengajaran, kasih sayang, dan kepedulian mereka kepada anaknya, antara orang tua dan anak seharusnya tidak ada rasa tertekan apapun justru seharusnya selalu terbuka dengan keinginan orang tua terhadap anak dan keinginan anak terhadap orang tuanya. Jalinlah hubungan yang baik antar orang tua dan anak agar tercipta keluarga yang indah dan penuh dengan cinta satu sama lain.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun