Mohon tunggu...
Latin SE
Latin SE Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Peraktisi Asuransi Jiwa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selama 18 Tahun Berkarir Pada Industri Asuransi Nasional, Asuransi Swasta Nasional, Asuransi BUMN dan Asuransi Multinasional

Selanjutnya

Tutup

Financial

Antara Mengerti & Bekerja Untuk Jiwasraya

8 Desember 2019   00:26 Diperbarui: 10 Desember 2019   10:54 1554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya ingin mengawali uraian tulisan ini dengan menyampaikan permohonan maaf meralat isi tulisan sebelumnya yang berjudul  Antara Itikad Baik & Solusi Jiwasraya bahwa disana ada salah satu isi tulisan saya yaitu statment Bail Out Dana sebesar 6,7 Triliun untuk PT Asuransi Jiwasraya (PERSERO) dari Pemerintah RI melalui Kementrian Keuangan RI pada waktu itu buat menutup lobang menganga sebesar 6,7 Triliun saat CEO Jiwasraya Bapak Hendrisman Rahim memimpinnya. Kebetulan saya masuk di Jiwasraya  pada tahun 2016 yang lalu sampai dengan sekarang ini saya masih aktif bekerja pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Jadi informasi itu baru saya dapatkan kemarin berdasarkan hasil investigasi dilapangan bahwa ternyata pada waktu itu tidak ada dana talangan (Bail Out) dari Pemerintah RI melalui Kementrian Keuangan sebesar 6,7 Triliun untuk PT Asuransi Jiwasraya (PERSERO). ini menjadi menarik untuk dikaji lebih mendalam terkait perihal tersebut, Jadi sebenarnya melalui jalan keluar seperti apa ternyata CEO Jiwasraya Bapak Hendrisman Rahim pada waktu itu mampu membawa PT Asuransi Jiwasraya (PERSERO) dapat keluar dari krisis Keuangan yg menimbulkan Kerugian perusahaan sebesar 6,7 Triliun yg diderita  hasil dari peninggalan CEO sebelumnya tersebut dapat terlepas kembali bangkit dari keterpurukan bahkan memberikan kontribusi Deviden ke Negara sehingga Mentri BUMN Bapak Dahlan Iskan mengapresiasi capaian tersebut kepada CEO Jiwasraya Bapak Hendrisman Rahim.

Membicarakan flasback Tahun 2008 tersebut PT Asuransi Jiwasraya (PERSERO) dapat keluar dari krisis keuangan sebesar 6,7 Triliun ternyata bukan sesuatu yang mudah untuk dapat dilaluinya dengan mulus yang diibaratkan seperti keluar dari lobang jarum, dengan dilandasi rasa tanggungjawab yang tinggi mengemban tugas negara upaya semangat kerja keras , kerja cerdas dan itikad baik pada waktu itu untuk membangun Perusahaan Asuransi Jiwasraya menjadi besar seperti sekarang ini sekaligus sebagai entintas BUMN juga lokomotifnya Negara yang didasari dengan loyalitas dan integritas dari dalam tumbuh tekad yang kuat serta tulus ihklas ditunjang dengan pengalaman pribadi beliau dalam bidang mengelola bisnis diindustri Asuransi Jiwa, sehingga yang awalnya menjadi tidak mungkin kini menjadi sesuatu yang pantas diapresiasikan kinerjanya CEO Jiwasraya Bapak Hendrisman Rahim pada waktu itu.

"Bahwa Penyelesaian krisis Keuangan Jiwasraya itu tidak terlepas dari profesionalisme figur seorang CEO yang mampu merefleksikan  semua potensi sumberdaya yang ada dapat dimaksimalkan dengan baik untuk mengatasi krisis keuangan perusahaan"

Berangkat dari pengalaman panjang bagaimana antisipasinya dengan adanya krisis Keuangan yang ada itu terus terulang kembali pada setiap 10 tahunan sekali muncul dihadapi oleh PT Asuransi Jiwasraya (PERSERO) tentu kita bisa lebih siap diri dalam menghadapinya dan bagaimana jalan keluarnya untuk mengatasi badai tersebut agar tidak kembali terulang dimasadepan. Seperti krisis keuangan terjadi pada tahun 1998 Krisis Moneter semua terkena imbasnya termasuk beberapa perusahaan Asuransi  Swasta yang lain tetapi  Jiwasraya tetap membayarkan Kewajiban Klaimnya meskipun harus menanggung kerugian selisih kruss rupiah terhadap dollar AS untuk transaksi pembayaran klaim asuransi Jiwa kepada Pemegang Polis, pada waktu itu per $ 1 dollar AS sama setara dengan nilai sebesar Rp 17,000 krussnya bahkan bisa lebih tinggi sampai menembus dikisaran Rp 20,000 per $ 1 dollarnya As, bahkan AJB Bumiputera 1912 pada waktu itu juga sempat menunda pembayaran Klaim kewajiban kepada Pemegang Polisnya,  kemudian krisis menimpa lagi pada 2008 juga terjadi kepada Jiwasraya yang ditengarai cukup dalam sebesar 6,7 Triliun namun dapat teratasi dengan baik dan krisis itu kembali terjadi terakhir  kemarin tahun 2018 ini terjadi lagi yang awalnya hanya persoalan delay payment sebesar 805 Miliar kini sudah menembus angka sekitar sebesar 16,3 Triliun belum lagi soal krisis trust public terhadap minat berasuransi kepada Jiwasraya jadi persoalnya sudah menjadi kompleksitasnya sangat tinggi. Kesempatan waktu yang diberikan kementrian BUMN kepada CEO Jiwasraya Hexana Tri Sasongko tentu harus dimanfaatkan dengan baik oleh beliau  yang sudah diberikan mandatnya oleh Kementrian BUMN saat periode ibu Rini Soemarno. Jabatan beliau sebagai CEO Jiwasraya hingga sekarang 1 Tahun 6 bulan seharusnya sudah cukup bisa membuktikan kesungguhannya untuk melakukan pembenahan-pembenahan dan Perbaikan kedalam disemua lini sektor bisnis inti perusahaan, lantas Upaya apa yang sudah dilakukan oleh CEO yang baru Bapak Hexana Tri Sasongko sejak diangkat pada pertengahan tahun 2018  yang ditugaskan oleh Kementrian BUMN untuk membenahi persoalan krisis keuangan di PT Asuransi Jiwasraya (PERSERO) hingga tulisan ini turun di detik-detik bulan menjelang tutup tahun 2019.

Saya mencoba memetakan dan menganalisa persoalan krisis keuangan yang terjadi pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dengan cara membandingkan penanganan penyelesaiannya krisis keuangan tersebut antara CEO  sebelumnya dengan CEO Jiwasraya yang periode sekarang ini.

1. CEO Jiwasraya Periode Bapak Hendrisman Rahim 2008 - 2018 ( 2 periode Jabatan Direksi)


a). Mengejar Income premi sebesar-besarnya dan Tetap berinovasi Produk membuka kran baru income premi sebesar-besarnya melalui distribusi pemasaran yang ada.
b). Menggenjot pertumbuhan Hasil Investasi  
c). Mengejar Laba Perseroan mencapai profit maksimal
d). Tidak membuka Hutang Baru
e). Penyelesaian Krisis Keuangan sebesar 6,7 Triliun dengan lini bussiness inti perusahaan berinovasi Fokus dengan bekerja totalitas, bekerja Cerdas terukur dengan loyalitas dan Integritas kepada Negara
f). Meyakinan Public Untuk kembali menaruh Trust terhadap Jiwasraya
g). Tidak menimbulkan kegaduhan diruang public (Statment yang tidak penting berpotensi gaduh mengancam trust public tidak dilakukan)
h). Tidak menjelekan Kinerja CEO Sebelumnya
i). Mampu merangkul semua insan Jiwasraya untuk bersama-sama membangun perusahaan mengedepankan capaian  kinerja KPI pada SP- Jiwasraya dan Serikat Pekerja Agen Jiwasraya (FKPAAJ) dgn memaksimalkan potensi Yang ada.
j). Memaksimalkan saluran distribusi Pemasaran Sistem Jiwasraya BOS Pekerja PP (Branch Office Sistem), Distribusi PMK - Pekerja PK (Program Manfaat Karyawan), dan Distribusi Banncasurance serta menyediakan fasilitas dana pensiun bagi Pekerja untuk menjaga loyalitasnya tetap terjaga , ini sangat Relevan dengan UU Ketenagakerjaan bagi pekerja Agen Pemasaran Jiwasraya.

2. CEO Jiwasraya Hexana Tri Sasongko periode 2018 s/d Sekarang

a). Pendapatan Income premi Kecil dampak dari banyak Produk ditutup dan Mem -PHK Para Pekerja Distribusi PK ditutup diubah sistemnya menjadi B2B lalu para pekerja PK dialihkan ke Distribusi Pekerja PP semuanya hanya fokus ke income Premi reguler /berkala mengandalkan sedikit produk dan itupun dibuat tidak bisa bersaing dengan competitor yg ada serta standard kualitas produk diturunkan.
b). Hasli investasi Menurun seiring dengan income Premi Perusahaan yang sangat kecil
c). Perushaan Mengalami Kerugian cukup dalam bisa Lebih besar Kewajiban dari pada Income Premi Perusahaan  yang dibukukan berdampak tidak terpenuhinya kewajiban jangka panjang apa lagi jangka pendek sangat sulit terpenuhi delay payment 805 Miliar tsb.
d). Membuka Hutang Baru berdampak menambah beban perseoran dimasadepan.
e). Menyelesaikan Kewajiban Delay Payment Klaim sebesar 805 Miliar dengan cara berhutang & Membuka Hutang Baru buat menutupinya dgn Menerbitkan MTN 500 Miliar, Hutang Bank 1, 7 Triliun, Hutang BUMN karya 1,4 Triliun menjadi total Hutang Baru sebesar 3,6 Triliun
f). Tidak memberikan keyakinan kepada Public Untuk tetap trust kepada Jiwasraya
g). Membuat Statment Kontradiksi diruang Public sehingga dampaknya menurunkan Trust public terhadap minat berasuransi di Jiwasraya berpotensi penebusan Polis secara besar-besaran
h). Menjelekan kinerja CEO Sebelumnya
i). Tidak mampu merangkul semua Insan Jiwasraya baik dilevel SP- Jiwasraya & Serikat Pekerja Agen Jiwasraya (FKPAAJ) seluruh indonesia
j). Mengubah, memangkas hak-hak Remunerasi Pekerja dari kebijakan CEO Sebelumnya kesetaraan pekerja di UU Ketenagakerjaan  dan  mengubah Sistem Jiwasraya menjadi Sistem Agency yang mengadopsi pada Asuransi Milik ASING (Sistem Agency )
k). Menutup Kantor Wilayah Pemasaran yang ada di seluruh Indonesia yang berpotensi mengurangi Tenaga Kerja berdampak muncul pengangguran.
l). Menarik para pegawai dari daerah ke Kantor pusat untuk difungsionlankan, bagaimana dapat memberikan pelayanan yang prima jika tenaga pemasaran difungsionalkan seluruhnya dibawa ke HO Jiwasraya.

Pertanyaan sederhananya begini Jiwasraya punya Kewajiban Klaim Jatuh tempo kepada Pemegang Polis Saluran Dstribusi Banncasurane sebesar 805 Miliar , dengan adanya meminjam Dana Berhutang sebesar  3,6 Triliun yg terdiri dari Sumber dananya dari MTN 500 M, Pinjaman BUMN Karya 1,4 T & Pinjaman Bank 1,7 T  seharusnya sudah selesai donk jika melihat besaran nominalnya itu. Pertanyaan sederhananya kemana uangnya dan Untuk Apa kenapa Kewajiban Delay Payment sebesar 805 miliar itu tidak kunjung selesai-selasai juga ya ...????

" Jika Kewajiban Hutang diselesaikan dengan cara membuka hutang baru itu tidak akan menyelesaikan masalah pokoknya,  justru kewajiban hutang Perusahaan akan bertambah bebannya dan masalah baru dimasadepan apa lagi melihat tingkat bunganya sangat tinggi durasinya jangka pendek, Akan tetapi Kewajiban Hutang itu harus diselesaikan dengan Cara bekerja dan bekerja secara profesional bukan dengan cara berhutang tentu dengan menggenjot pertumbuhan premi income lebih besar, optimalisasi Asset-Asset tetap dan mengenjot pertumbuhan investasinya"

Penyelesaian krisis keuangan Jiwasraya yg awalnya hanya 805 Miliar kini bertumpuk menjadi sebesar 16,3 Triliun akibat adanya pembiaran terlalu lama menunda tanpa solusi, tidak cepat tanggap mengambil suatu keputusan terlalu lama dalam hal kebijakan yg tidak komprehensif dibutuhkan seorang CEO Jiwasraya pada saat itu, sehingga menjadi lobang menganga yg sangat dalam ini dibutuhkan penanganan yg lebih serius lagi bukan saja soal sizenya yang besar  juga soal menurunnya trust Public terhadap minat berasuransi di Jiwasraya Bagaimana CEO bisa menjaga amanah ini yang saat ini sudah menjadi perbincangan diruang Public tentu bukan merupakan perkara yang mudah dalam jangka pendek dapat terselesaikan persoalan itu. komitment CEO Jiwasraya sangat dibutuhkan keseriusan dalam membenahinya dengan cara bekerja lebih profesional lebih cerdas konsisten tentu mengerti persoalan yang terjadi dan tahu solusinya dengan didukung  ahlak yang baik untuk dapat segera menyelesaikannya dan mengurainya persoalan itu juga harus secara terus-menerus (menjaga continuitasnya ).

Dalam pembentukan anak usaha JiwasrayaPutera oleh induknya PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sebagai bagian strategi perseroan yang merupakan metode salah satu solusi mengatasi krisis keuangan induknya dinilai tidak tepat tentu itu bukan solusi untuk jangka pendek melainkan solusi jangka panjang.  Diibaratkan seorang anak kecil yang baru lahir belum bisa apa-apa makan saja harus disuapin yang masih tergantung pada ibu/bapaknya tidak akan mungkin bisa memberikan makan kepada ibu/ bapaknya karena buat menyuapi dirinya saja belum bisa.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun