Mohon tunggu...
Latif Rizqon
Latif Rizqon Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Pascasarjana MSI UII

Selanjutnya

Tutup

Money

Investasi dalam Islam dan Penerapanya

12 Januari 2018   00:30 Diperbarui: 12 Januari 2018   01:24 7759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.broadwayworld.com

Secara bahasa, investasi memiliki arti penanaman uang atau modal di perusahaan atau proyek tertentu untuk memperoleh keuntungan tertentu. Dalam investasi ini, seorang pemodal bisa menggelontor dana dalam jumlah besar kepada startup atau perusahaan yang diprediksi mampu berkembang dengan baik di kemudian hari. Yang mencakup beberapa hat sebagai berikut :

  • Imbalan yang diharapkan dari investasi adalah berupa keuntungan dalam bentuk finansial
  • Badan usaha umumnya bertujuan untuk memperoleh keuntungan berupa uang, sedangkan badan sosial dan badan-badan pemerintahan lainnya lebih bertujuan untuk memberikan manfaat sosial (Social benefit) dibandingkan dengan keuntungan finansialnya
  • Badan-badan usaha yang mendapat pembiayaan investasi dari bank harus mampu memperoleh keuntungan finansial dibandingkan dengan keuntungan finansialnya.

Investasi menurut islam tidak sama dengan investasi yang dipraktikkan oleh banyak pihak. Dalam Islam, investasi mengharuskan pemodal dan penerima modal untuk menerapkan prinsip bagi hasil dan bagi rugi. Artinya, tidak ada pihak yang dirugikan dalam sistem investasi ini.

Sebelum menginvestasikan uang Anda, perhatikan prinsip-prinsipnya di bawah ini.

  • Halal
    • Sebelum melakukan investasi sejumlah uang, pastikan terlebih dahulu sektor yang akan Anda investasikan modal itu bergerak dalam bidang yang halal. Kalau investasi dilakukan pada sektor industri hiburan malam yang lekat dengan alkohol, hal-hal asusila, dan narkoba, maka uang yang Anda gelontorkan justru akan jauh dari halal. Selain bidang yang diinvestasikan, kehalalan dari investasi juga bisa dilihat dari niat dan motivasinya. Kalau motivasinya untuk memberi kebaikanbagi orang lain, maka investasi akan menjadi halal. Tapi kalau investasi dilakukan dengan tujuan yang buruk, uang yang dijadikan modal itu jadi haram.
  • Memiliki Manfaat
    • Investasi yang dilakukan haruslah memberikan manfaat bagi semua orang. Baik pemodal dan penerima modal harus merasakan manfaatnya. Bagi pemodal, dia akan mendapatkan untung yang berkah. Sedangkan bagi penerima modal, mereka bisa mengembangkan perusahaannya dan tetap mendapatkan untung yang sesuai dengan porsi dan kesepakatan. Selain untuk pemodal dan penerima modal, manfaat dari investasi ini juga harus dapat dirasakan oleh banyak orang. Misalnya, dengan investasi ini, jadi banyak tenaga kerja yang terjaring sehingga angka pengangguran pun menurun.

Adapun investasi dalam perspektif ekonomi Islam, investasi tidak membicarakan tentang berapa keuntungan materi yang bisa didapatkan melalui aktivitas investasi, tapi ada beberapa faktor yang mendominasi motifasi investasi dalam Islam. Akibat implementasi mekanisme zakat maka asset produktif yang dimiliki seseorang pada jumlah tertentu (memenuhi batas nisab zakat) akan selalu dikenakan zakat, sehingga hal ini akan mendorong pemiliknya untuk mengelolanya melalui investasi. Dengan demikian melalui investasi tersebut pemilik asset memiliki potensi mempertahankan jumlah dan nilai assetnya.

Pengertian Investasi Syariah

Investasi syariah sebagai investasi yang sesuai dengan hukum Islam. Sama dengan prinsip ekonomi Islam, investasi diusahakan supaya tidak mengandung unsur maysir, gharar dan riba. Diharapkan dengan menerapkan prinsip investasi yang Islami dapat berinvestasi tanpa melanggar prinsip-prinsip agama.

Secara umum akan ada dua jenis investasi syariah : Pertama, instrumen investasi perbankan berbasis syariah. Kedua, instrumen investasi pasar modal berbasis syariah.

Investasi pada dasarnya adalah bentuk aktif dari ekonomi syariah. Dalam Islam setiap harta ada zakatnya. Jika harta tersebut didiamkan, maka lambat laun akan termakan oleh zakatnya. Salah satu hikmah dari zakat ini adalah mendorong setiap muslim untuk menginvestasikan hartanya. Harta yang diinvestasikan tidak akan termakan oleh zakat, kecuali keuntungannya saja. Jumlah bank yang menyediakan jasa perbankan syariah semakin banyak belakangan ini. Dalam perbankan syariah tidak dikenal prinsip riba. Bahkan investasi dana nasabah pun dibatasi hanya pada bisnis yang halal. Dalam menyalurkan dana, bank syariah menerapkan prinsip wadiah dan mudharabah atau dengan kata lain kemitraan. Bank syariah menerapkan prinsip bagi hasil ketika mereka menghimpun dana masyarakat melalui tabungan dan deposito.

Hasil investasi untuk nasabah diperhitungkan berdasarkan rasio bagi hasil antara bank dengan nasabah, disebut juga nisbah. Bank syariah akan membagi hasil investasi dana nasabah berdasarkan nisbah yang sudah ditetapkan. Hal ini mengakibatkan hasil investasi pada bank syariah tidak dapat ditentukan di depan. Walaupun terdapat ketidakpastian dalam hasil investasi pada bank syariah masih dapat berinvestasi dengan tenang karena laporan pengelolaan dan laporan pertanggungjawaban bank syariah disampaikan sama terbukanya dengan yang dilakukan oleh perbankan konvensional.

Jenis Investasi yang Sesuai dengan Syariah Islam

Berdasarkan dua prinsip di atas, beberapa contoh investasi berbasis syariah di bawah ini bisa Anda pilih untuk diterapkan.

  • Investasi Khusus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun