Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penyandang Disabilitas atau Orang Spesial?

30 Juli 2019   06:00 Diperbarui: 30 Juli 2019   06:48 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang-orang dengan keterbatasan fisik dan mental menjadi spesial karena kelebihan dalam diri mereka. Mereka pun spesial lantaran kebutuhan dan perhatian lebih yang mereka perlukan.

Di sekolah luar biasa, Young Lady menemui banyak murid spesialnya yang diberi wajah rupawan oleh Tuhan. Ada siswa laki-laki penderita autis berparas oriental. Kulitnya putih dan parasnya tampan. 

Autisme tidak memudarkan pesona wajahnya. Ada pula murid perempuan yang tidak bisa melihat sekaligus punya kelainan mental, tetapi parasnya sangat cantik. Murid perempuan ini bisa bermain piano.

Young Lady pun kenal dua gadis berkursi roda berparas cantik. Ya, mereka duduk di kursi roda tetapi cantik sekali. Cantik wajahnya, cantik pula pribadinya.

Mereka yang punya kebutuhan khusus adalah minoritaas. Jumlahnya saaaangat sedikit. Feeling mereka biasanya lebih peka. Orang-orang spesial lebih mudah mengenali mana orang baik dan mana yang tidak. 

Spontanitas mereka dalam mengekspresikan kasih sayang cukup tinggi, misalnya dengan tiba-tiba memberikan pelukan pada orang lain, tak peduli itu pria maupun wanita.

 Ekspresi kasih sayang dari orang spesial tidak bisa disetting/direkayasa. Mereka bisa merasakan tubuh mana yang dapat dipeluk dan mana yang tidak.

Sayangnya, orang spesial sering kali tidak dipahami. Mereka pun tidak semudah itu mengkomunikasikan perasaan dan isi hati. Ada kalanya lingkungan memperlakukan mereka dengan tidak adil hanya karena kurangnya pemahaman. 

Anyway Young Lady paling benci kalau ada orang spesial yang diperlakukan dengan kasar, ditinggal sendirian, ditolak, dan dikucilkan.

Di rumah besar Kompasiana, kita punya satu Kompasianer spesial yang luar biasa. Siapa yang tidak kenal Ibu Christie Damayanti? Stroke survivor yang telah menulis dua puluh dua buku. Wanita luar biasa yang berkeliling banyak negara dengan kursi roda ajaibnya. Nah kan, golongan orang satu ini memang spesial.

Dalam cerita-cerita Calvin Wan series, Young Lady tak lupa menghadirkan tokoh-tokoh berkebutuhan khusus. Biasanya mereka menjadi spesial karena diceritakan memiliki penyakit atau kelainan fisik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun