Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Langit Seputih Mutiara] Jangan Biarkan Pipimu Diciumi Pria

10 Desember 2018   06:00 Diperbarui: 10 Desember 2018   05:57 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kamar hotel ini terlalu nyaman untuk dinikmati sebentar. Syifa bersandar di tumpukan bantal, meluruskan kakinya. Setelah membilas diri di bathtub, lengkap rasanya menutup malam dengan bersantai di ranjang empuk sambil menikmati tayangan TV kabel.

Sementara ini, selamat tinggal radio. Mungkin lain ceritanya bila Abi Assegaf yang harus lepas dari radio. Kemana ia pergi, radio harus selalu ada dalam jangkauan. Tapi, Syifa tidak sefanatik itu.

Lampu tidur memercikkan cahaya lembut. Pendingin udara berdengung pelan. Suasana setenang ini, cocok sekali untuk tidur. Tapi...

Ting tong

Bel pintu kamar berdering. Sedikit malas, putri kampus itu bangkit dan membuka pintu. Arlita menerobos masuk, lalu membuka koper.

"Syifa, kamu belum siap-siap? Sebentar lagi kita turun makan malam. Ayo!" perintah Arlita.

"Aku tidak ikut, Ummi. Aku lelah, ingin istirahat." tolak Syifa.

"Tidak. Kau harus ikut. Adica saja sudah di lobi. Cepat ganti bajumu!"

Dibentak dan ditatap galak begitu, Syifa menurut juga. Ia menyambar gaun terdekat yang bisa teraih tangannya, lalu memakainya. Sedikit make up ia poleskan ke wajah. Arlita menarik lengannya, lalu membawanya lari keluar kamar.

"Ummi, pelan-pelan!" rajuk Syifa manja.

"Kita sudah terlambat. Kau mau Abimu lama menunggu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun