Wow wow wow. Pasti para haters yang hobinya memainkan isu SARA lagi excited nih ya. Merasa menang, kan? Karena tokoh agama yang digandeng sebagai Cawapres. Ok, silakan merayakannya.
Yang jelas, Young Lady cantik kesal, kesal, kesal. To the point aja ya, Ladies and Gentlemen. Young Lady mau melempar pertanyaan. Cukup satu pertanyaan saja.
"Why should Ma'ruf Amin?"
Eits, kurang satu lagi. Nambah satu pertanyaan lagi.
"Mengapa bukan Basuki Tjahaja Purnama?"
Nah, itu itu ituuuuu pertanyaannya, Dear.
Pak ganteng ayahnya Mas Gibran, Mbak Kahiyang, dan Mas Kaesang ini seperti menggandeng musuh. Musuh? Iya dong jelas. Kan beliau ini yang mengeluarkan fatwa penistaan agama untuk pak ganteng plus charming di Mako Brimob sana.
Sementara itu, kita semua tahu, kalau ayahnya Mas Gibran ini sahabatan sama ayahnya Nicolas Sean. Iya kan iya kan iya kaaaaaan?
Terlebih, ada sedikit drama komedi saat deklarasi Gibran's father itu. Iyalah, drama komedi. Pacarannya sama siapa, nikahnya sama siapa. Ada pemandangan tidak indah sebelum deklarasi. Ceritanya ada orang ganteng limited pakai kemeja putih yang baru dijahit. Ia menunggu di resto dekat pelataran. Hmmm ternyata di-PHP sama boneka-boneka partai. Kasihan ya. Bikin baper nggak sih?
Tapi yang lebih baper ya itu. Kenapa Daddynya Mbak Kahiyang malah menggandeng orang yang menjebloskan sahabat kentalnya ke penjara? Dan, kenapa, mertuanya Mbak Selvi Ananda tidak mengajak sahabat sejatinya saja buat jadi Cawapres?
Kalau dalam kisah-kisah romance, Pak Basuki Tjahaja Purnama ini tokoh protagonis yang bawaannya tersakiti mulu. Kayak lagunya Dea Mirella, tak seharusnya aku yang terluka. Karena diriku yang pertama mencintaimu. Tak seharusnya dia yang kauterima jadi milikmu, jadi yang kaumau.Â