Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Buka Puasa Bersama, Momen yang Hilang

19 Mei 2018   05:49 Diperbarui: 19 Mei 2018   06:43 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. (Foto: ABC News/Briana Shepherd)

Rasanya seperti mimpi buruk. Hari-hari berjalan begitu lambat. Ramadan baru memasuki hari ketiga, Young Lady sudah merasakan kesepian luar biasa. Honestly, ini Ramadan tersuram buat Young Lady.

Ramadan tahun lalu rasanya belum apa-apa dibandingkan tahun ini. Tahun lalu, Young Lady masih bisa merasakan kehangatan keluarga. Berbuka puasa bersama di luar tiga kali selama Ramadan. Ditambah sakit satu hari, itu pun karena terlalu banyak beraktivitas. Masih bisa mengejar Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir. Ramadan tahun lalu, siklus sebagai wanita bisa diajak kompromi.

Amat berbeda dengan Ramadan tahun ini. Siklus kewanitaan sulit diajak berkompromi. Kemungkinan besar Lailatul Qadar yang diharapkan takkan terkejar. Itulah yang dicemaskan Young Lady. Sebelum masuk Ramadan, ada duka yang mengalir. Duka yang belum bisa terlupakan hingga detik ini. Beginilah jadinya tiap kali Young Lady kehilangan. Pasti pulihnya lama.

Sejak mendengar berita meninggalnya Mas Cinta dari "Calvin Wan", Young Lady cantik jadi sangat sulit tidur. Sering dihantui mimpi buruk. Tangan tremor. Disusul kesedihan dan ketakutan panjang. Takut, takut sekali kehilangan orang-orang yang dicintai. Mata biru yang cantik ini lebih sering terasa sakit. Young Lady takut keluar rumah, padahal tiap hari harus berbagi. Takut lantaran masih trauma dengan kabar kematian itu.

Tak satu pun anggota keluarga yang tahu dan memperhatikan. Young Lady cantik menyimpan rasa, seperti kata Devano Danendra di lagunya. Tapi rasa yang disimpan tak lain perasaan sedih dan cemas.

So, Ramadan ini menjadi Ramadan paling suram buat Young Lady. Kehilangan teman baik, mengalami kesedihan, takut ditinggalkan orang-orang yang dicintai, dan kesepian. Keluarga sibuk dengan kehidupannya masing-masing. Terlebih sejak bergulirnya rencana pernikahan salah satu anggota keluarga. Seluruh perhatian seakan terfokus ke sana.

Kalau sudah begini, Young Lady lebih memilih minggir dan diam. Menutup diri saja. Tenggelam dalam tulisan cantik, kesedihan, dan ketakutan. Toh tak ada yang peduli.

Mengharapkan momen buka puasa bersama pun sia-sia. Mana mungkin dalam situasi seperti ini? Pikiran seluruh keluarga terpusat pada rencana pernikahan itu. Tak ada lagi yang sempat mempedulikan salah satu anggota keluarga yang sedang bersedih.

Berbuka puasa bersama dengan orang-orang lain di luar keluarga sama sulitnya. Keluarga Young Lady terdiri dari orang-orang protektif dan skeptis. Mereka takkan membiarkan Young Lady pergi bersama orang lain yang tidak bisa dipercaya. Hanya orang-orang tertentu di luar keluarga yang boleh membawa pergi Young Lady. Keluarga di sini tak bisa mempercayai semua orang. Biasanya, orang-orang di luar keluarga yang diizinkan pergi keluar bersama Young Lady telah teruji dan bisa dipercaya.

Seperti lagunya D`Masiv, Young Lady rindu setengah mati momen buka puasa bersama. Rasanya ingin memutar waktu kembali, seperti lirik lagunya Glenn Fredly. Mengulang momen-momen kebersamaan saat berbuka puasa. Memilih resto mana yang enak untuk berbuka, berjuang reservasi karena terlalu banyak yang ingin melewatkan waktu berbuka di tempat itu, mendengarkan musik instrumentalia sambil menikmati menu berbuka puasa, dan berbagai kenangan manis lainnya.

Kini, semua itu tinggal kenangan. Ramadan tahun ini takkan terulang lagi. Young Lady hanya menjalani Ramadan sendirian. Satu-satunya hiburan Young Lady di Ramadan tahun ini adalah turun ke jalan dan berbagi makanan setiap hari pada orang yang membutuhkan. Satu-satunya orang yang selalu ada dan menemani Young Lady hanyalah "A Charming Angel With The Slanting Eyes". 

Young Lady beberapa kali membuatnya repot karena mengalami ketakutan dan mimpi buruk. Mungkin ia dikirim Allah untuk menemani dan memeluk Young Lady dalam kerapuhan. Thank you Allah, Young Lady percaya, segala sesuatu tidak terjadi karena kebetulan. Entah ini kekonyolan atau apa. Beberapa kali, sambil menangis dan dengan wajah berurai air mata, Young Lady mengingatkan "Calvin Wan" untuk menjaga kesehatan. Mengungkapkan harapan agar dirinya tetap sehat.

Young Lady takut, kesepian, dan sedih sekali. Ini menjadi Ramadan terberat. Biasanya, Young Lady bahagia menyambut bulan suci. Namun, atmosfer di bulan suci ternyata tak mengobati kesedihan dan ketakutan Young Lady. Saat membuat tulisan cantik ini pun, Young Lady ingin menangis lagi. Sedih bercampur takut mengaduk-aduk hati ini. I'm so fragile now, Kompasianers.

Ini bisa jadi pelajaran berharga untuk kalian. Selama kalian masih punya keluarga dan orang-orang yang dicintai, janganlah menyia-nyiakan mereka. Perhatikan, cintai, dan kasihi mereka. Jika ada yang bersedih, hiburlah. Cobalah hapus kesedihannya. Tunjukkan kepedulian pada mereka yang bersedih.

Bulan Ramadan menjadi momen yang tepat untuk membuktikan ketulusan kasih sayang pada orang-orang yang dicintai. Ajaklah mereka berkumpul bersama. Ciptakan suasana kehangatan dan kebersamaan yang nyaman. Jadikan Ramadan sebagai bulan cinta, bulan kasih, dan bulan penyatuan jiwa.

Oh, tetiba Young Lady ingin menangis lagi. Sangat ingin menangis. Kompasianers, jangan lupakan orang-orang yang kalian cintai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun