Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Peserta SBMPTN, Milikilah "Plan B"

7 Mei 2018   18:48 Diperbarui: 7 Mei 2018   19:07 1331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: freepik.com)

Tanggal 8 Mei 2018, akan diadakan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Itu artinya, besok para pesertanya yang tidaklah sedikit itu akan bersaing ketat memperebutkan kursi di sejumlah perguruan tinggi negeri. Persaingan yang mendebarkan tentunya. Alhamdulillah, Young Lady cantik sudah melewatinya. Alhamdulillahnya lagi, Young Lady tidak diterima di jalur SBMPTN.

Lho kok Alhamdulillah? Ya nggak apa-apa dong. Tetap bersyukur walau tak diterima. Toh tetap bisa masuk ptn walau tanpa tes SBMPTN.

Nah, inilah yang ingin dibahas Young Lady di artikel cantik ini. Hai kalian semua, para peserta SBMPTN, cobalah berpikir realistis. Optimis boleh. Tapi, jangan sampai melambungkan harapan terlalu tinggi. Takutnya kecewa, seperti lagunya Bunga Citra Lestari.

Begini ya, adik-adikku peserta SBMPTN. Kuota kursi di PTN untuk jalur SBMPTN persentasenya berapa sih? Sedikit, guys. Paling hanya 10, 20, atau 30% dari total kuota penerimaan mahasiswa baru. Yah, katakanlah tiga puluh persen kuota di PTN dari jalur SBMPTN. Itu belum apa-apa, Sayang. 

Kalian harus bersaing dengan ribuan pendaftar dari seluruh Indonesia. Apa lagi kalau jurusan yang kalian pilih tergolong ramai diminati. Wow, pesaingnya bisa lebih banyak lagi.

Sssttt, kalau boleh jujur, SBMPTN itu sebenarnya isinya "anak-anak buangan". Kok gitu sih? Iyalah, para peserta SBMPTN merupakan siswa-siswa yang tidak diterima melalui jalur SNMPTN undangan, ditambah anak-anak muda yang menunda kuliah selama setahun untuk belajar lalu mencoba lagi tahun ini.

Ada pula mahasiswa-mahasiswa tingkat pertama yang masih penasaran, ingin mencicipi kecup manis soal-soal SBMPTN yang susah tingkat dewa itu, agar bisa masuk ke jurusan dan universitas impian mereka.

Sebutlah para peserta SBMPTN ini "barisan sakit hati". Anak-anak yang sakit hati karena tak diterima di jalur undangan. Bahkan tak sedikit dari mereka yang pintar, berprestasi, dan kece pastinya, tak diterima di jalur undangan. Padahal performa, kemampuan akademik, dan prestasi non akademik selama sekolah sudah sangat sempurna. Ironis kan? Mereka sakit hati dengan kotornya praktik SNMPTN undangan. Konspirasi bodoh dan oportunis antara pemerintah, sekolah, dan PTN.

Nah, si "barisan sakit hati" ini menjadi peserta SBMPTN. Jumlahnya mencapai ribuan. Persaingannya sangatlah ketat. Dari sanalah harus mulai berpikir logis. Sulit sekali bersaing memperebutkan kursi di PTN dengan pesaing sebanyak itu. Hasil SBMPTN bbukan hanya kecerdasan semata. Tetapi juga akumulasi dari doa, nasib, rezeki, kesempatan, dan keberuntungan.

Mengandalkan SBMPTN saja tidak cukup. Harus ada plan B. Apa itu plan Bnya?

Wait, Young Lady mau cerita sedikit. Ini tentang sepupu Young Lady. Tahun ini, dua sepupunya Young Lady lulus Senior High School dan bersiap masuk perguruan tinggi. Dua sepupu lelaki ini, sebut saja namanya Calvin dan satunya lagi Jeremy...ups, kayak nama penyanyi ya. Kalo Calvin+Jeremy, jadinya apaan ya? Calvin Jeremy. Nah, itu penyanyi favorit Young Lady cantik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun