Jangan salahkan sifat perfeksionis. Sudah jadi sifat natural yang sulit, sulit, bahkan mustahil dihilangkan. Sedikit saja ada yang kurang sempurna, rusaklah perasaan itu. Parahnya, kasus laki-laki tidak bisa dipercaya, diandalkan, dan dipercaya terulang lagi. Sudahlah, tak usah lagi percaya dengan mereka.Â
Perempuan bergerak sendiri saja. Dari hal-hal kecil, bisa bercermin kalau laki-laki itu memang parah dan tidak bisa diharapkan. Apa lagi mengharapkan hal besar semacam melamar, menikahi, atau memimpin keluarga. Ah, jangan harap. Hanya Nabi Muhammad yang bisa begitu. Laki-laki lainnya, tidak ada.
Kejadian kemarin makin menguatkan alasan Young Lady cantik untuk tidak menayangkan ending Melodi Silvi. Biarlah kalau yang masih penasaran, simpan dulu rasa penasaran itu. Itu pun kalau ada yang peduli. Toh tak ada yang peduli. Jangankan peduli, mengerti style Young Lady saja tidak. Young Lady sudah jera, seperti kata Bunga Citra Lestari dalam lagunya. Ingin pergi, tapi tak bisa. Hatiku masih milikmu. Sama kok, Sayangku, Cintaku, Kasihku. Hatiku masih milik Kompasiana.
Sudahlah, Young Lady lelah. Sebelum tarik selimut dan tidur dengan cantik layaknya Snow White atau Aurora-berarti harus nunggu Prince Charming dong baru nanti bangun lagi-biar lebih puas lagi, Young Lady sisipkan link vlog narasi Melodi Silvi. Dengan gaun hitam potongan sabrina, Young Lady cantik menarasikan kisah Melodi Silvi dengan cantik.
** Â Â Â Â