Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kegelisahan Saya dengan yang Terjadi Belakangan Ini

18 Maret 2018   06:13 Diperbarui: 18 Maret 2018   14:20 1347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surat cantik di pagi hari ini bukanlah ajang cari sensasi atau cari perhatian. Young Lady cantik memang kesepian, suka cari perhatian, dan suka tebar pesona. Namun Young Lady tahu, kapan waktunya cari perhatian dan kapan waktunya serius. Kali ini Young Lady serius.

**      

Paris van Java, 17 Maret 2018

Dear Kompasianer yang lembut hatinya, dan semua orang yang membaca surat terbuka ini,

 Eits, jangan kira surat cantik ini terinspirasi dari lagunya Virgoun, Surat Cinta untuk Starla ya. Ini murni dari hati.

Hati saya bergetar mendengarkan suaramu membacakan sebuah buku untuk saya. Sudah 51 hari kaubacakan buku itu. Entah mengapa, belakangan ini saya rasakan bacaanmu lebih panjang. Dan saya suka itu. Saya senang karena itu.

Kaubacakan buku itu untukku lebih panjang, justru di saat aku bersikap dingin dan berulang kali menyakitimu. Menyakiti makhluk Allah bernama lelaki menjadi salah satu cara untuk melindungi diri sendiri. Memproteksi diri agar jangan sampai terluka lagi oleh jenis makhluk yang sama.

Ok, back to focus. Sudah beberapa hari ini hati Young Lady bergetar mendengarkan suara bagusmu membacakan buku untukku. Hampir seminggu ada sesuatu yang bergemuruh di dada saya. Sesuatu yang mengganggu pikiran saya.

Kauingat dialog antara Fahri dan Profesor Sharlotte di bab 25? Mungkin yang lain juga ingat kalau ada yang pernah baca bukunya: Ayat-Ayat Cinta 2. Biar saya jelaskan. Dalam bab 25, diceritakan Fahri dan Profesor Sharlotte berdiskusi tentang Islam. Bagaimana cara masuk Islam, apa yang membuat Profesor Sharrlotte terhalang untuk masuk Islam, sampai akhirnya ada sebuah pertanyaan yang membangkitkan perasaan lain di dalam hati. Persisnya kalimat dalam pertanyaan itu saya lupa, namun intinya begini: apa yang menarik dalam Islam sampai saya harus memeluk agama itu?

Sebuah pertanyaan yang menggelitik. Lama Fahri terdiam. Ia memikirkan jawabannya. Lama berpikir dan mengingat sebuah kisah, ia tersadar. Keindahan Islam tertutupi oleh umatnya sendiri. Citra Islam yang indah justru rusak oleh umatnya sendiri. Kira-kira begitu interpretasi Young Lady.

Fahri minta maaf pada Profesor Sharlotte atas nama umat Islam. Profesor Sharlotte kaget dengan permintaan maaf Fahri. Bab itu diakhiri dengan doa Fahri dalam Tahajudnya. Di sepertiga malam, Fahri mendoakan orang-orang Non-Muslim yang dikenalnya agar mendapat hidayah dan kebaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun