Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Psikolove, Akhirnya Ku Menemukanmu (11)

12 Januari 2018   06:35 Diperbarui: 12 Januari 2018   08:27 1741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Sampai kapan kamu di sini?"

"Sampai tahun depan."

Kedua mata Clara membulat tak percaya. "What? Serius?"

"Serius kok. Aku ke sini buat penelitian sambil luangkan waktu lebih banyak buat Mama. Kasihan Mama di sini sendirian."

"Yes yes yes! Panjang umur! Kebetulan aku baru mau bilang sama kamu! Aku mau undang kamu ke pernikahan Sarah. Nanti kamu datang ya?"

Sejak kecil, Clara dan Raissa bersahabat dekat. Pertama kali mereka berkenalan sewaktu di sekolah internasional. Saat itu, Raissa belum lancar berbahasa Indonesia. Murid-murid di sekolah internasional cukup beragam. Ada yang orang asli Indonesia, keturunan Tionghoa, Arab, India, Turki, Filipina, Maroko, Mesir, dan Indo-Eropa. Raissa satu kelas dengan Clara. Awalnya ia kebingungan dari mana asal teman baiknya itu. Ia yang tak fasih Bahasa Indonesia, juga tak paham orang Indonesia dan orang Indonesia berdarah campuran, malah mengira Clara keturunan China. Maka ia memanggil Clara dengan sebutan Chinese. Kini, setelah tahu siapa Clara, panggilan masa kecil itu pun tetap ia gunakan. Anggap saja sebagai panggilan sayang. Sekalipun Clara sudah melakukan sesuatu pada wajah dan kulitnya.

"Oh...jadi, kamu dan Silvi boleh undang dua-tiga orang yang paling spesial buat kalian? Trus, satunya lagi siapa dong?" tanya Raissa ingin tahu.

"Hmm....honestly, aku ingin mengundang Calvin."

Raissa terdiam. Sempurna terdiam. Ditatapnya mata Clara dalam-dalam. Ia tahu persis, sahabatnya itu benar-benar sedang jatuh cinta.

**      

Oh Tuhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun