Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Psikolove, Akhirnya Ku Menemukanmu (9)

8 Desember 2017   06:16 Diperbarui: 8 Desember 2017   08:15 1121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Insya Allah. Doakan saja." Calvin tersenyum, membalas pelukan adiknya.

Tuan Erlambang menghampiri mereka. Aurora berada dalam gendongannya. Ia serahkan si kecil Aurora pada Calvin. Calvin menggendong Aurora, sementara putri cantiknya itu terlihat tenang dan bahagia dalam dekapan Calvin.

"Anakmu cantik sekali, Calvin." Tuan Erlambang memuji.

"Iya, Pa. Akan kubesarkan anak cantik ini dengan tanganku sendiri." janji Calvin.

Adica dan Tuan Erlambang tersenyum bangga. Salut dengan kesungguhan Calvin. Bukan Calvin Wan namanya jika tidak konsisten. Sekali berjanji, akan dipegangnya janji itu dengan konsisten dan penuh tanggung jawab.

Tak lama, Clara dan Silvi bergabung dengan mereka. Mencubiti pipi Aurora. Menciumnya, mengelus-elus kepalanya. Gemas dengan si cantik nan imut Aurora.

"Kalau bisa jadi Aurora, aku mau kembali jadi anak kecil lagi." tukas Clara tanpa malu-malu.

Silvi, Calvin, Adica, dan Tuan Erlambang tertawa mendengarnya. Aurora ikut tertawa meski belum paham dialog orang-orang dewasa di sekelilingnya itu.

"Yakin mau jadi anak kecil lagi?" goda Adica, menyentuh ujung dagu Clara.

"Yakin dong. Biar jadi imut dan cute lagi."

Sementara Clara dan Adica saling bercanda satu sama lain, Silvi berpindah ke samping kanan Calvin. Menatap Calvin dan Aurora tak puas-puasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun