Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Psikolove, Akhirnya Ku Menemukanmu (8)

7 Desember 2017   05:57 Diperbarui: 7 Desember 2017   05:58 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Detik berikutnya Silvi bersyukur telah menolak tawaran Ta'aruf dari Riza. Kelihatannya saja alim, namun sesungguhnya culas dan arogan. Tangan Silvi terkepal. Ditatapnya Riza penuh kebencian.

"Lebih baik kamu keluar! Pergi dari rumahku! Bukankah sudah kujelaskan alasanku menolakmu?" seru Silvi.

"Kamu menolakku hanya karena aku tidak berdarah campuran! Alasan konyol! Allah tidak memandang manusia dari suku dan rasnya, tapi..."

"Stop! Aku tidak butuh tausyiahmu. Aku harus pergi sekarang."

Setelah berkata begitu, Silvi merapatkan syalnya. Berlari kecil ke garasi. Tak mempedulikan Riza, tak peduli pula pada rasa dingin yang menjalari tubuhnya.

"Hei...sudah siap? Ayo kita berangkat," Clara menyambutnya hangat. Silvi baru saja masuk ke mobil dan menutup pintunya.

Toyota Yarris itu melaju pergi. Clara mengemudikan mobil penuh konsentrasi. Sesekali melirik GPS.

"Masih ada waktu. Kita jalan-jalan sebentar ya?" tawar Clara.

"Tapi aku bisa ketinggalan pesawat..." Silvi ingin menolak, khawatir bercampur ragu.

"Tidak, tidak akan. Kita akan sampai tepat waktu. Aku ingin jalan-jalan bersamamu, Princess. Oh ya, aku juga ingin makan bersamamu. Kamu mau dinner dimana?"

Jalan-jalan dengan Clara, sudah lama tak dilakukannya. Toh hari ini Clara kelihatannya tidak sibuk. Punya banyak waktu senggang. Berjalan-jalan sebentar sebelum menempuh perjalanan udara ke negeri singa nampaknya boleh juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun