Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mata Pengganti, Pembuka Hati (3)

8 Oktober 2017   06:27 Diperbarui: 8 Oktober 2017   06:47 1241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Susah payah Calvin menahan diri untuk tidak bersorak. Sebenarnya, kotak berisi rokok itu adalah taktiknya. Ia ingin mengetes seberapa jauh akhlak baik Revan.

"Oh iya...lupa!" Calvin menepuk dahinya, memasang ekspresi lupa yang sangat meyakinkan.

"Itu punyaku! Tadi kuletakkan di situ sebelum perform! Kok bisa lupa ya? Parah ya..."

Menertawakan kecerobohannya sendiri, Calvin beranjak ke depan meja. Mengambil sebatang rokok dari dalam kotak itu.

"Kamu mau coba?" tawarnya.

"Nggak, aku pantang merokok." tolak Revan tegas.

"Are you sure? Merokok itu nikmat lho. Bisa membuat perasaan lebih baik." Calvin masih berusaha menggoda Revan. Namun Revan tak tertarik.

"Dari pada merokok," ujarnya seraya menuangkan segelas air putih dari dispenser.

"Lebih sehat minum air putih."

Good, bisik hati Calvin puas. Langkah selanjutnya tak mudah. Calvin berpura-pura menikmati rokoknya. Sebenarnya, ia benci sekali benda satu ini. Sejak dulu, Calvin tak pernah merokok. Tak pernah pula mengonsumsi alkohol dan narkoba. Itu pulalah salah satu hal yang sangat disukai Silvi dari Calvin: pria baik-baik yang tidak pernah menyentuh barang haram. Pria yang tahu bagaimana menjaga diri dan keluarganya.

Malam ini, Calvin harus berpura-pura. Ia mengisap rokok untuk pertama kalinya. Sungguh tidak enak. Meski demikian, ia berakting dengan sangat meyakinkan. Pura-pura menikmatinya di depan Revan. Seakan nikotin dalam rokok adalah kenikmatan terindah di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun