Ada baiknya anak tak langsung berpuasa penuh dari Shubuh sampai Maghrib. Orang tua perlu memperhatikan kondisi fisik anak. Belum tentu anak langsung kuat berpuasa penuh. Sebagai langkah pertama, ajarkan anak berpuasa setengah hari. Izinkan mereka berbuka saat azan Zuhur, lalu bisa dilanjutkan lagi sampai azan Ashar atau langsung saat azan Maghrib. Lakukan secara bertahap. Jangan memaksakan anak untuk berpuasa full. Biarkan mereka beradaptasi dan berproses.
2. Jelaskan hikmah dan manfaat puasa pada anak
Mengajarkan suatu tata cara ibadah keagamaan tak lepas dari esensinya. Sambil mengajari anak berpuasa, jelaskan pula hikmah dan manfaatnya. Gunakan metode yang menarik dan memotivasi anak. Metode bercerita cukup sukses untuk sebagian besar anak. Anak mudah terangsang dan termotivasi dengan mendengarkan cerita. Dalam poin kedua ini, orang tua perlu menempatkan diri sebagai story teller dan motivator untuk anak. Beri mereka cerita dan motivasi tentang puasa di bulan Ramadhan.
3. Buat momen sahur yang menyenangkan
Anak belum terbiasa bangun jam tiga pagi untuk sahur. Mereka akan mengantuk, merajuk, bahkan tak mau bangun. Siasatilah hal ini dengan menciptakan momen sahur yang menyenangkan untuk anak. Orang tua bisa membuat makanan favorit si anak sebagai menu sahurnya. Namun pastikan makanan yang disiapkan tetap mengandung zat gizi yang cukup. Mengajak anak makan sahur sambil menonton film kesukaannya juga layak dicoba. Putarlah film kesukaan si anak selama sahur.
4. Beri pujian
“My Dear Rossie, kamu puasa full hari ini? Pintar...”
“Honey, puasanya sebulan penuh? Anak Bunda hebat.”
Saat anak bisa berpuasa full dari pagi sampai sore, atau dia berpuasa sebulan penuh, berikan pujian. Jangan segan memuji anak. Anak senang dipuji, dan ia akan termotivasi untuk berusaha lebih baik lagi. Pujian dapat menjadi motivasi untuk anak.
5. Ajak anak berbuka puasa di luar
Mungkin tidak semua orang tua suka makan di luar dengan berbagai alasan. Tapi sesekali mengajak anak berbuka puasa di luar tidak ada ruginya. Justru akan menciptakan kebersamaan dan kehangatan antara orang tua dan anak. Jangan hanya berbuka puasa di rumah. Berilah kesempatan pada anak untuk menikmati rasanya berbuka puasa di luar. Makanan rumahan memang lebih sehat dan hemat, tetapi tak ada salahnya memanjakan lidah anak dengan masakan restoran. Terlebih di bulan suci yang istimewa. Menyenangkan hati anak akan mendapat pahala berlipat-lipat. Selain menyenangkan si buah hati, berbuka puasa di luar juga dapat meningkatkan semangat anak untuk berpuasa esok harinya.