Mohon tunggu...
Latifah Hardiyatni
Latifah Hardiyatni Mohon Tunggu... Buruh - Buruh harian lepas

Latifah, seorang wanita penyuka membaca dan menulis sederhana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Menyambut Ramadan yang Mengalami Pergeseran Budaya

19 Maret 2023   13:26 Diperbarui: 19 Maret 2023   13:28 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mencuci Sajadah dan Membersihkan Masjid

Kenyamanan saat beribadah khususnya saat bulan Ramadan juga menjadi prioritas utama. Jika biasanya sajadah akan dijemur pada hari Jumat pagi, maka saat menyambut bulan Ramadan, sajadah akan dicuci bersama-sama.

Pengerjaannya dilakukan oleh beberapa pria dewasa. Sedang para ibu-ibu akan membersihkan masjid, termasuk menyapu, mengepel, dan membersihkan jendela.

  • Tedhur

Di desa-desa saat menjelang bulan puasa  pasti akan sering terdengar tedhur. Tedhur sendiri adalah tradisi memukul beduk di masjid-masjid dengan nada dan irama tertentu.

Dulu saat menjelang bulan puasa akan ramai terdengar suara tedhur ini. Namun sekarang sudah jarang ditemui. Bahkan di dusun Gupit sendiri sudah tak lagi dilakukan tradisi tedhur untuk menyambut bulan Ramadan. Yang masih dilakukan adalah setelah selesai salat tarawih. Anak-anak kecil akan dengan senang hati memukul beduk di masjid hingga para jamaah pulang atau sebelum acara tadarusan di mulai.

  • Padusan

Di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta istilah padusan sudah tak asing lagi. Ritual yang sudah ada sejak Hamengkubuwono I ini masih lestari dilakukan oleh masyarakat. Biasanya akan dilakukan sehari sebelum puasa.

Padusan sendiri berasal dari kata adus atau yang dalam bahasa Indonesia berarti mandi. Mandi yang dimaksud di sini adalah membersihkan diri dan hati dari segala kotoran agar saat berpuasa esok hari badan berada dalam keadaan suci dan bersih.

Tradisi ini juga mengalami pergeseran budaya. Jika zaman dahulu padusan dilakukan di sumur-sumur atau sendang tertentu, kini padusan identik dengan keseruan bermain air di kolam renang, atau tempat yang ramai lainnya.

Jika dahulu padusan hanya seorang diri dan dilakukan di tempat yang sepi dengan tujuan agar dapat introspeksi diri dan berubah ke arah yang lebih baik. Kini, hal itu sudah jarang dilakukan. Biasanya padusan akan dilakukan secara berkelompok bersama keluarga atau sahabat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun