Corona virus disease  atau yang lebih dikenal dengan istilah covid19. Nama ini sudah tidak asing lagi di telinga kitaa untuk saat ini. Corona virus adalah sebuah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang baru baru ini ditemukan. Di penghujung tahun 2019, dunia dikejutkan dengan kasus baru sebuah penyakit yang baru saja timbul. Kasus ini pertama kali ditemukan di kota Wuhan provinsi Hubei, China. Penyakit ini sangat cepat penularan nya dan di awal tahun 2020 bukan hanya China yang terkena wabah corona virus, sejumlah negara-negara lain contohnya Spanyol, Italia, Jepang, Korea, Malaysia bahkan merebak ke Indonesia. Hampir seluruh dunia yang terserang oleh penyakit cororna virus.
Penyakit ini cepat merebak kemana-mana karna penularan penyakit ini sangat cepatt. Berikut cara-cara penularan vurus corona.
Penyebaran Virus Corona Melalui Droplet
Penularan virus Corona bisa terjadi melalui droplet saat seseorang batuk, bersin, bernyanyi, berbicara, hingga bernapas. Saat melakukan hal-hal tersebut, udara yang keluar dari hidung dan mulut mengeluarkan partikel kecil atau aerosol dalam jarak dekat.
Penyebaran virus Corona melalui permukaan yang terkontaminasi
Cara penularan virus Corona ini terjadi saat seseorang menyentuh permukaan yang mungkin telah terkontaminasi virus dari orang yang batuk atau bersin. Lalu virus itu berpindah ke hidung, mulut, atau mata yang disentuh setelah menyentuh permukaan yang terkontaminasi tersebut.
Virus Corona bisa bertahan selama 2-3 hari di permukaan tertentu. Untuk mencegah cara penularan virus ini, bisa dengan membersihkan berbagai permukaan tersebut dan hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut sebelum mencuci tangan.
Penyebaran virus melalui bersentuhan
Penularan virus corona ini juga dapat tertular melalui bersentuhan. Disaat kitaa bersentuhan atau bersalaman dengan orang yang terjangkit virus corona maka secara otomatis kita juga dapat tertular penyakit ini. Jadi untuk saat ini pentingnya kita menjaga jarak dengan orang lain dan menjauhi dari keruman atau khalayak ramai yang lebih sering disebut dengan social distancing.
Maka dari itu perlunya kita untuk mengurangi aktivitas diluar rumah agar bisa mengurangi penularan penyakit ini dan tetap lah gunakan masker atau pun mencuci tangan setelah menyuntuh benda apapun itu. Jika tidak dari diri sendiri sangat sulit untuk memutus penularan penyakit ini. Tetap gunakan masker ketika bepergian agar batuk yang dikeluarkan tidak menular ke orang lain.
Corona virus masik merebak diseluruh dunia hingga saat ini terutama di Indonesia. Sudah banyak yang positif tertular penyakit ini, bukan hanya itu virus ini juga sudah banyak memakan korban jiwa. Wuhan sendiri tercatat 84.000 orang yang positif corona dan kurang lebih 5.000 orang meninggal dunia. Indonesi sendiri telah terkonfirmasi lebih dari 123.502 kasus,5.658 orang telah meninggal di Indonesia, sedang dalam perawatan lebih dari 38.000 orang.
Karena virus ini tak sedikit orang yang terkena dampaknya banyak orang yang kehilangan keluarganya, banyak jugaa yang kehilangan pekerjaan karna virus ini. Ada juga orang yang terauma karna tuduhan jika dirinya positif covid19. Tidak bisa dipungkiri di zaman yang secanggih ini kita dapat mengakses berita apapun dan dimanapun. Tapi banyak juga orang yang menyalahgunakan kecanggihan teknologi untuk melakukan tindakan-tindakan kejahatan mulai dari kriminal, cyber crime, dan menyebarkan berita berita yang belum tentu kebenarannya atau yang sering disebut dengan hoax. Masih banyak orang juga yang membagikan berita-berita yang belum tentu kebenarnya seperti memberikan tuduhan kepada seseorang yang sedang sakit dan dia menyebutkan bahwa orang tersebut sudah positif corona. Padahal belum ada bukti-bukti nyata bahwa orang tersebut positif corona, namun berita tersebut sudah menyebar kemana mana. Nah, dengan penyebaran berita yang teramat cepat membuat kita terlena dan kita tidak memikirkan apa dampak yang terjadi kepada orang yang kita tuduh tersebut. Â Tidak semua orang terima dengan tuduhan tersebut dan tak sedikit juga orang yang terauma karna mendengar tuduhan bahwa ia terkena virus corona. Akibatnya, trauma yang semakin hari semakin meningkat mampu membuat kesehatan mental seseorang menurun sehingga dapat mengakibatkan pemikiran yang tidak positif.
Tak hanya menganggu kesehatan fisik, pandemi ini telah menyebabkan tekanan psikologis yang luar biasa, terutama munculnya PTSD.
Apa itu PTSD dan bagaimana cara mencegahnya?
PTSD (post-traumatic stress disorder) atau gangguan stres pascatrauma adalah gangguan mental yang muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa yang tidak menyenangkan.
Menurut Mayo Clinic, PTSD merupakan gangguan kesehatan mental yang disebabkan adanya suatu tragedi.
Gejala
Gejala PTSD bisa terealisasikan dalam bentuk emosi atau fisik, seperti berikut ini:
- Selalu teringat peristiwa buruk yang dialaminya
- Percaya bahwa tragedi buruk itu terjadi saat ini
- Muncul rasa bersalah, cemas, atau panic
- Terlalu waspada atau mudah kaget
- Amarah yang meledak-ledak
- Sulit tidur
- Tidak bisa merasakan emosi
Cara mencegah
Ada tiga cara yang dapat mengatasi PTSD
1. Lakukan mindfulness
Telah banyak riset yang membuktikan manfaat praktik mindfulness untuk mengatasi stres dan gejala PTSD.
Nah, mindfulness (kesadaran penuh) merupakan cara yang efektif untuk membuat orang lebih memperhatikan pikiran, perasaan dan dunia sekitarnya. Misalnya saat makan, ya kita fokus kalau kita sedang makan, merasakan tiap suapan, bukan sambil melamun atau nonton televisi.
2. Pantau kebiasaan, emosi, dan pikiran
Panik atau cemas memiliki peran yang besar dalam pengambilan keputusan dan tindakan seseorang. Pikiran dan perasaan adalah hal yang dapat mengontrol perilaku kita. Saat stres melanda, kita perlu mengatur emosi, pikiran, dan kebiasaan kita.
Misalnya, jika membaca berita mengenai covid-19 membuat kita cemas, maka kurangi kebiasaan tersebut.
3. Â Melakukan hal yang membuat rileks
Pandemi yang terjadi saat ini mungkin membuat kita merasa kehilangan kendali atas hidup kita sendiri.
Nah, relaksasi adalah salah satu cara yang paling efektif untuk mengatasi trauma. Meskipun kita sedang berada #DirumahAja kita tetap dapat melakukan terapi rileks karena relaksasi tidak rumit dan tidak membutuhkan biaya yang mahal.
sumber :https://www.alodokter.com/ptsd
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI