Pernahkah kamu merasa cemas ketika harus bepergian jauh sambil membawa hewan kesayangan?
Bagi pemilik kucing atau anjing, perjalanan jauh bukan hanya soal tiket dan koper, tetapi juga kenyamanan dan keselamatan si bulu. Hewan peliharaan bukan sekadar barang bawaan.
Mereka makhluk hidup yang merasakan stress, bosan, bahkan takut ketika berada di dalam perjalanan panjang.
Di Indonesia, kesadaran tentang pet travel safety masih terbilang minim. Banyak pemilik hewan yang baru mencari tahu cara terbaik ketika sudah terdesak harus bepergian.
Padahal, persiapan yang matang bisa membuat perjalanan menjadi pengalaman aman dan tidak traumatis bagi hewan. Misalnya, ada pemilik kucing yang bercerita bagaimana ia harus mengirim kucingnya dari Jakarta ke Yogyakarta.
Rasa waswas tak kunjung reda sampai ia melihat si kucing keluar dari carrier dengan selamat di stasiun tujuan.
Itu menunjukkan betapa besarnya emosi dan kepedulian kita pada teman berbulu ini.
Sayangnya, belum semua moda transportasi di Indonesia benar-benar ramah hewan. Transportasi umum seperti bus atau kereta reguler sering kali belum menyediakan fasilitas yang nyaman.
Bahkan, di pesawat pun, banyak hewan ditempatkan di bagasi kargo, yang membuat pemilik khawatir apakah kondisi suhu, ventilasi, dan keamanan benar-benar terjaga.
Pada titik inilah muncul pertanyaan: bagaimana seharusnya standar keamanan dan kenyamanan hewan selama perjalanan jauh?
Beberapa negara maju sudah memiliki regulasi jelas tentang hal ini. Misalnya, di Jepang ada gerbong khusus hewan di kereta tertentu, sementara di Eropa beberapa maskapai menyediakan kabin kecil khusus untuk hewan kecil.
Konsep pet-friendly travel bukan hanya gaya hidup, tetapi bentuk penghormatan terhadap hak hewan sekaligus kenyamanan pemiliknya.
Bayangkan jika di Indonesia ada kereta dengan satu gerbong khusus hewan peliharaan, lengkap dengan ventilasi, petugas yang memahami cara menangani hewan, dan aturan kebersihan yang tegas.
Perjalanan tidak hanya lebih nyaman, tetapi juga lebih manusiawi.
Namun tentu saja, kenyamanan perjalanan tidak bisa hanya mengandalkan pihak penyedia jasa transportasi. Pemilik hewan pun punya tanggung jawab besar.
Membiasakan hewan masuk carrier jauh sebelum hari perjalanan, memastikan vaksin lengkap, serta membawa dokumen kesehatan dari dokter hewan adalah hal mendasar yang seharusnya jadi kebiasaan.
Tidak kalah penting, pemilik juga perlu memahami kondisi psikologis hewannya: apakah hewan tipe yang mudah stres, atau justru cepat beradaptasi.
Pada akhirnya, pet travel safety adalah kerja sama antara penyedia jasa transportasi, regulasi pemerintah, dan kesadaran pemilik.
Indonesia mungkin masih tertinggal dalam hal layanan ramah hewan, tetapi langkah kecil dari kesadaran masyarakat bisa mendorong perubahan.
Pada akhirnya kita mesti menganggap hewan peliharaan bukan hanya "beban tambahan" melainkan bagian keluarga.
Maka, perjalanan jauh akan kita rancang dengan penuh kasih, sama seperti kita menyiapkan perjalanan untuk orang tercinta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI