Mohon tunggu...
Eko Nurwahyudin
Eko Nurwahyudin Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar hidup

Lahir di negeri cincin api, hidup sebagai penyaksi, enggan mati sekedar jadi abu.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Resensi: Media Kooperasi & Kooperasi Media

10 November 2016   02:29 Diperbarui: 10 November 2016   02:51 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Penyelesaian problema media lokal maupun regional harus dimlai dari bawah ke atas. Gagasan membuat media kooperasi dan kooperasi media menjadi solusi jitu. Semanagat gotong royong dengan kepemilikan bersama adalah kuncinya. Kelebihan model ini dibanding kepemilikan personal yakni Pertama sumber dana ditanggung bersama sehingga tidak adanya keterantungan terhadap iklan maupun sponsor. Adanya resesi dan munculnya internet tidak terlalu memukul kelancaran media kooperasi. 

Sisa Hasil Usaha (SHU) pada akhir tahun bisa dibagikan atau di investasikan pada usaha lain yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kedua terciptanya simbiosis mutualisme (tidak adanya gap antara anggota (produsen berita) dengan masyarakat) sebab media kooperasi didasarkan pada gerakan kolektiv. Pengelolaan harus melibatkan peran aktiv seluruh anggota dan jika perlu bagi pembaca setia diangkat sebagai anggota guna menambah dukunan. Pemilihan direktur  dilakukan dengan pengambilan suara seluruh anggota aktiv sebanyak 2/3 suara dan suara demisioner, penasihat umum sebagai sisanya.

Persoalan mendasar dari media adalah menjadikan nilai berita yang bersumber pada persoalan yang nyata  sebagai karakter media. Karakter inilah yang menjadi modal utama terjaganya kepercayaan masyarakat untuk setia mengakses informasi. Baik dikemas dalam bentuk cetak, elektonik, ataupun online tidak menjadi permasalahan mendasar.

Adapun cara mendirikan media kooperasi yakni Pertama melobi pemilik media lokal (baik pemerintah atau perseorangan) yang akan menutup medianya. Kedua menggunakan Co-operative Enterprise Hub (sebuah layanan bantuan konsultasi yang diperuntukan kooperasi baru.

Namun kelemahan buku ini tidak menjelaskan faktor penghambat terciptanya gerakan kooperasi pada berbagai lini bukan hanya terkusus media. pengabaian peran konstelasi politik dan ekonomi dunia tidak disinggung sebagai momok penghambat. Padahal adanya resesi ekonomi merupakan dampak dari percaturan ekonomi makro antar negara dan peresensi merasa hal ini juga berdampak pada iklim pemerintahan negeri. 

Kebijakan pemerintah pun akan terpengaruh dan mempengaruhi setiap gerakan membangun kondisi baru yang lebih baik baik berdampak kecil atau besar. Peresensi menawarkantambahan solusi terkait gagasan baik buku ini adalah perlunya penyadaran bersama melalui pendidikan dan pelatihan berorganisasi baik dalam bidang perbankan, media, atau bidang yang lain.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun