Mohon tunggu...
Lapayet Aprilia Dalla
Lapayet Aprilia Dalla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 PGSD Universitas Palangkaraya

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Dasar Pendidikan Seni Rupa

30 April 2024   11:21 Diperbarui: 30 April 2024   11:58 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan seni merupakan bagian dari Sistem Pendidikan Nasional yang tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Salah satu pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni secara visual. Seni secara visual adalah seni yang tampak atau seni yang dilihat dengan indera pengelihatan. Dalam pendidikan seni rupa siswa diajarkan untuk mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi sebuah karya seni. Untuk dapat memberikan pemahaman yang tepat mengenai seni rupa dibutuhkan guru dari lulusan pendidikan seni rupa yang dapat mengajar sesuai dengan kompetensi pendidikan seni rupa di era globalisasi ini pendidikan merupakan salah satu investivasi panjang karena proses dari pendidikan itu sendiri akan dirasakan baik untuk saat ini maupun masa yang akan datang. Pendidikan tidak akan terlepas dari peranan media dalam pemanfaatannya di dunia pendidikan. Kita sadari semakin banyak saluran informasi dalam berbagai bentuk media. 

Dalam hal ini, kita sebagai calon pendidik dapat lebih mudah untuk menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kompetensi dalam seni rupa adalah kemampuan dalam menciptakan karya seni rupa yang baik dan sesuai dengan unsur-unsur dan prinsip-prinsip seni rupa. Untuk dapat memiliki kemampuan menciptakan karya seni rupa dibutuhkan kemampuan ilmu dasar seni rupa. Kemampuan tersebut adalah kemampuan desain dasar, kemampuan praktik dasar seni rupa, kemampuan dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan, kemampuan dalam menguasai teori dan konsep seni rupa serta sejarah dan perkembangan seni rupa tersebut.

Sekolah Dasar tidak lagi sekadar berfungsi sebagai sarana sosialisasi dan memberikan keterampilan "baca, tulis, hitung" dan setumpuk pengetahuan yang telah dipelajarinya. Namun, diharapkan agar keseluruhan keterampilan ini harus bermakna bagi anak. Keterampilan tersebut dapat dijadikan alat untuk memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan anak pada saat ini dan masa mendatang.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan, sangat penting dalam proses pembelajaran. Program di sekolah dilaksanakan secara teratur dan sistematis, dengan sarana dan prasarana yang memadai serta peran guru sebagai pembimbing akan menghasilkan pemahaman yang cepat bagi siswa. Meskipun, dalam kenyataannya, banyak sarana dan prasarana yang masih kurang memadai terutama di Sekolah Dasar. Keberhasilan tentunya juga sangat ditentukan oleh berbagai faktor salah satunya harus ada keterkaitan antar komponen pembelajaran yaitu: tujuan, metode, media, materi, dan evaluasi pembelajaran. Pembelajaran teori seni rupa berfokus pada pembinaan aspek kognitif (pengetahuan) kesenirupaan yang bertujuan memberikan pemahaman kepada siswa tentang berbagai aspek dari seni rupa meliputi pengertian dan jenis-jenis karya seni rupa; teknis penciptaan berbagai jenis karya seni rupa yang menyangkut pengetahuan tentang bahan, alat dan prosedur kerja; aspek kesejarahan yang membahas mengenai perkembangan seni rupa dari masa ke masa termasuk corak karya, faktor yang mempengaruhi, dan riwayat hidup seniman.

A. Pendidikan Seni dalam Kurikulum Sekolah

Pembelajaran seni di sekolah formal berbeda dengan di sanggar-sanggar atau sekolah seni. Perbedaan ini terletak pada konsep dan tujuan. Belajar seni di sanggar atau sekolah seni untuk melahirkan seni. Pendidikan seni di sekolah memiliki tujuan yang berbeda, yaitu:

(1) sebagai wahana untuk mengembangkan bakat dan kreativitas anak didik;

(2) menghasilkan produk budaya

berbagai macam suku bangsa;

(3) mengembangkan tiga ranah berpikir, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Pembelajaran seni yang mengarah tidak terlepas dari kurikulum yang dijadikan dasarnya. Kurikulum dalam arti luas adalah komponen di sekolah yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran. Dalam arti sempit, kurikulum adalah sejumlah materi atau gagasan materi pelajaran yang telah dirancang untuk diberikan dalam pembelajaran secara berimbang, teratur, dan terjadwal. Dari kedua pemahaman ini maka isi kurikulum yang mengatur susunan materi pelajaran saja (bersifat internal kurikulum) dan ada isi kurikulum yang mengatur pelaksanaan pembelajaran (bersifat eksternal kurikulum). Kebijaksanaan dinas pendidikan dan sekolah untuk pengaturan pelaksanaan kurikulum di sekolah merupakan kebijaksanaan kurikulum yang bersifat eksternal kurikulum. Kurikulum di sekolah ada yang membawahi berbagai mata pelajaran seperti, matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan Seni Budaya. Oleh sebab itu, peranan kurikulum dibutuhkan untuk mengatur agar pembelajaran pada masing-masing mata pelajaran tersebut dapat terlaksana sesuai tujuan pendidikan dan berdampak guna bagi siswa dan dunia pendidikan itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun