Saparua, INFO_PAS -- Kanwil Ditjenpas Maluku, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Saparua kembali melanjutkan program pembinaan kemandirian warga binaan melalui kegiatan penyemaian bibit sayur sawi dan pakcoy di lahan pertanian yang dikelola lapas. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Lapas Saparua untuk mendukung program ketahanan pangan sekaligus memberikan bekal keterampilan bercocok tanam kepada warga binaan. Selasa (02/09).
Proses kegiatan dilakukan secara bertahap dengan memanfaatkan lahan pertanian yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pengolahan tanah telah dilaksanakan pekan lalu secara beramai-ramai oleh warga binaan, mulai dari mencangkul, meratakan, hingga menyiapkan media tanam. Selanjutnya, hari ini dilaksanakan penyemaian bibit oleh seorang warga binaan dengan menggunakan media tanam yang sudah disiapkan. Bibit sawi dan pakcoy dipilih karena memiliki masa panen singkat, mudah dibudidayakan, serta bernilai ekonomi baik.
Proses penyemaian dilakukan dengan menyiapkan dua media tanam secara terpisah sesuai jenis bibit, yakni satu media untuk sawi dan satu media lainnya untuk pakcoy. Setelah media siap, bibit ditaburkan secara merata sesuai jalur yang ditentukan, kemudian ditutup tipis dengan tanah gembur. Tahap akhir berupa penyiraman awal dilakukan agar kelembaban terjaga dan benih dapat tumbuh dengan baik.
Kasubsi Pembinaan Lapas Saparua, Ellen D. Anakotta, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi sarana pembinaan warga binaan untuk lebih produktif. "Melalui program pertanian ini, warga binaan diarahkan agar terbiasa bekerja, memiliki keterampilan, serta menumbuhkan kemandirian," ujarnya.
Kalapas Saparua, Pramuaji Buamonabot, menegaskan komitmen jajarannya dalam menjalankan program ketahanan pangan secara mandiri. "Program ini menjadi bentuk pembinaan kemandirian yang diharapkan mampu membentuk kebiasaan positif warga binaan dalam mengelola pertanian, sehingga berdampak baik bagi mereka setelah bebas," ungkapnya.
Sejalan dengan upaya pembinaan kemandirian yang terus digalakkan di jajaran pemasyarakatan, Kakanwil Ditjenpas Maluku, Ricky Dwi Biantoro, memberikan apresiasi. "Kami berharap program penyemaian dan pertanian di Lapas Saparua dapat berjalan berkesinambungan sehingga hasilnya benar-benar bermanfaat bagi warga binaan," tuturnya.
Selain mendukung keterampilan dan kemandirian, hasil panen sawi dan pakcoy juga akan dimanfaatkan untuk kebutuhan dapur Lapas Saparua. Dengan demikian, kegiatan ini membantu pemenuhan gizi seimbang bagi warga binaan secara langsung.
Dengan keberlanjutan penyemaian sayur sawi dan pakcoy ini, Lapas Saparua menegaskan komitmennya dalam mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan serta pemberdayaan warga binaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI