Mohon tunggu...
Lanjar Wahyudi
Lanjar Wahyudi Mohon Tunggu... Human Resources - Pemerhati SDM

Menulis itu mengalirkan gagasan untuk berbagi, itu saja. Email: lanjar.w77@gmail.com 081328214756

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Cara Jitu Mengajari Anak Menentukan Prioritas Sejak Dini

2 Juli 2021   18:02 Diperbarui: 3 Juli 2021   02:00 967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Syaratnya adalah naik kelas 3 ke kelas 4 dan bersedia disunat saat libur panjang sebelum masuk tahun ajaran baru di kelas 4. Jadi HP baru tersebut adalah hadiah sunat dan naik kelas.

Hal ini menjadi solusi ketika anak menginginkan sesuatu, tetapi bukan benar-benar membutuhkannya. 

Saya menilai ia menginginkan HP karena lebih kepada ingin bermain game online, daripada sebagai sarana belajar. Sesuatu yang wajar karena namanya anak tentu masih kekanak-kanakan.

Kesepakatan bahwa anak menerima HP baru saat naik kelas 4 dan sebagai hadiah sunat, tentu diiringi dengan narasi dialog bahwa saat ini untuk pembelajaran daring akan memakai HP milik mama. 

Belajar itu penting maka mama akan meminjamkan HP-nya untuk dipakai adik belajar bersama guru.

Jika adik sudah naik kelas 4 dan sudah disunat, maka mama-papa akan memberikan hadiah HP baru yang boleh dimiliki sendiri, tetapi dengan kesepakatan orang tua. 

Sebuah pelajaran bahwa ada hal-hal yang penting yang harus diselesaikan namun tidak harus dilakukan sendiri, atau harus dimiliki sendiri, atau diupayakan sendiri. Hal seperti ini bisa dengan peran pengganti atau bantuan pihak lain.

Demikianlah sekelumit hal-hal praktis sederhana dalam kehidupan sehari-hari yang dapat kita pakai untuk memelajarkan anak agar mampu menentukan prioritas dan mengambil tindakan yang diperlukan. Anak menjadi terbiasa memutuskan secara mandiri apapun yang dihadapinya setiap saat, sekarang dan sampai ke masa dewasa nanti.

Selamat mencoba, semoga bermanfaat.

***

Rujukan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun