Mohon tunggu...
Langit Muda
Langit Muda Mohon Tunggu... Freelancer - Daerah Istimewa Yogyakarta

Terimakasih Kompasiana, memberi kesempatan membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Kena Prank Service Flick? Sakitnya Tuh di Sini

2 November 2019   05:57 Diperbarui: 2 November 2019   06:18 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Halo Badminton Lovers

Apa yang mungkin terasa paling menjengkelkan bagi Zheng Siwei dalam pertandingan final French Open 2019, selain kekalahan? Beberapa kali bisa dikelabui oleh service flick Praveen, itu mungkin jawabnya. Dalam hitungan saya, Zheng Siwei kebagian 4x, Huang Yaqiong kebagian 2x.

Entah apa gerangan yang merasuki Siwei/Yaqiong. Bagaimana mungkin monster XD dunia, jelas bukan kaleng-kaleng, bisa dikelabui oleh service flick hingga 6x? Zheng Siwei bagaikan terkena ajian sirep, setiap kali Praveen mengeluarkan jurus service flick, hanya bisa terpana tanpa daya.

Tetapi bisa jadi, sebenarnya Zheng Siwei terbebani oleh keinginan untuk sesegera mungkin melakukan serobotan pada service pendek Praveen, sehingga lalai akan kemungkinan service flick.

Dikadalin oleh service flick, mungkin terasa lebih menyakitkan daripada terkena smash di kepala. Kalau diibaratkan dalam sepakbola, mungkin bagaikan "dikolongin".

Cuma di sepakbola pemain masih bisa melampiaskan kejengkelan dengan tekling lawan, sementara di lapangan bulutangkis pemain hanya bisa bersungut-sungut, maksimal menyalahkan service judge, yang dianggap tidak jeli dan semestinya menyatakan service lawan fault. Saya yakin banyak BL Indonesia yang "menikmati" wajah bengong Siwei yang hanya mampu menatap shuttlecock mendarat dengan mulus tanpa rintangan.

Selain Praveen, sebenarnya salah satu jawara service flick Indonesia adalah Kevin Sanjaya. Kevin memang gabungan antara tengil dan nekat. MD menjulang seperti Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding, juga tak luput pernah menjadi sasaran service flick Kevin.

Bahkan pemain berpengalaman seperti Zhang Nan sampai uring-uringan gara-gara service flick Kevin. Service flick mampu membikin lawan emosi jiwa.

Kemampuan melakukan service flick bukan bergantung pada tinggi badan. Kevin yang berpostur pendek, maupun Praveen yang berpostur jangkung, sama-sama piawai melakukan service flick.

Yang lebih utama diperlukan adalah kekuatan pergelangan tangan dalam melakukan kedutan. Kalau tidak, maka service akan nanggung dan mudah untuk dihajar smash lawan.

Posisi tangan saat melakukan service mesti cukup "misterius" agar lawan kesulitan menebak niatan untuk melakukan service flick. Dan yang terpenting, posisi tangan jangan melebihi batas ketinggian service, bisa kejadian maunya flick malah fault, dan lawan pun nyengir dapat poin gratisan.

Gara-gara service Kevin, Zhang Nan membanting raket
Dulu sebelum berjaya bersama Marcus Gideon, Kevin Sanjaya pernah bermain ganda campuran berpasangan dengan Greysia Polii. Salah satu pertandingan terbaiknya adalah ketika berhadapan dengan Zhang Nan/Zhao Yunlei di turnamen Indonesia Open 2014. Ketika itu Kevin/Greysia berhasil menekuk Zhang Nan/Zhao Yunlei, yang sebenarnya masih di masa jayanya, dengan 15-21,21-18,23-21.

Sebuah "drama" terjadi di ujung pertandingan. Zhang Nan yang gagal mengembalikan service flick Kevin memprotes service judge dan umpire, dengan dalih service tersebut harusnya dinyatakan fault. Selesai pertandingan Zhang Nan enggan berjabat tangan dengan service judge dan umpire, dan malah membanting raketnya di lapangan.

Meski begitu Zhang Nan tetap bersedia berjabat tangan dengan Kevin dan Greysia. Dikibulin service flick memang nyebelin banget, begitu kira-kira suasana hati Zhang Nan. Eman-eman sih, raket bagus-bagus dibanting begitu, mending disedekahkan pada kita-kita. Ngomong-ngomong, rasanya kangen juga kepingin lihat Kevin main XD bareng Greysia lagi, pasti heboh, pasangan tengil-ceria.

Service flick, high-risk high-return
Service flick memang berbau spekulatif. Bisa menjadi senjata cepat untuk memperoleh poin, tetapi juga bisa menjadi bumerang. Alih-alih mendapat poin, malah dinyatakan fault atau digebuk habis oleh lawan.

Tetapi di sektor ganda seringkali resiko mesti diambil, dalam ritme permainan yang cenderung cepat. Kadang keberhasilan service flick selain meraih poin juga berdampak psikologis pada lawan, apalagi bila pertandingan berlangsung dalam tensi tinggi dan penuh psywar.

Meski service flick biasanya dilakukan pada sektor ganda, tapi dapat juga dioptimalkan untuk mengecoh lawan di sektor tunggal. Jonathan Christie, adalah contoh pemain yang cerdik menerapkan service flick pada saat yang tepat.

Misalkan ketika lawan lagi gagal fokus, lagi baper, atau bad mood. Tentu saja mesti lihat-lihat dulu siapa lawannya. Jojo jarang melakukan service flick pada Kento Momota maupun Victor Axelsen. Karena Kento memiliki konsentrasi yang stabil, susah dikecoh. Sementara Axelsen memiliki postur jangkung dan reflek yang bagus.

Sebenarnya seorang pemain tidak selalu melakukan service flick karena bertujuan untuk mengelabui lawan. Greysia Polii termasuk pemain yang kerap melakukan service flick, biasanya ditambah dengan gaya "sepanyol" alias separo nyolong (sebelum lawan benar-benar siap menerima), sehingga sering mendapat teguran umpire.

Greysia meski tergolong pemain senior ternyata sering kurang pede dalam melakukan service pendek. Meski sering melakukan service flick, Greysia kerap juga kena dikadalin oleh serice flick lawan.

Mereka yang "kebal" dari service flick
Bicara tentang service flick, mari kita bicara juga tentang "obatnya". Di antara pemain kita ada yang tergolong "kebal" dari service flick. Ahsan adalah pemain yang sulit dikelabui oleh service flick.

Apalagi dengan reflek yang bagus, dan pukulan smash-nya yang kencang, service flick lawan akan langsung dijawab dengan gebukan mematikan. Memberikan service flick pada Ahsan, bagaikan menyajikan santapan lezat.

Melati, sebagai pemain putri di XD, termasuk sering menjadi target service flick lawan. Kemampuan Melati mengantisipasi service flick menunjukkan tingkat konsentrasi dan reflek yang bagus. Meski tentu saja gebukannya tidak sekuat Ahsan.

Pemain putri lainnya yang memiliki antisipasi yang bagus terhadap service flick, adalah Apriyani. Pasangan dari Greysia di WD ini seringkali berhasil menjawab service flick dengan jumping smash keras. Apriyani memang dikenal sebagai sedikit dari jajaran pemain putri kita yang mampu melakukan jumping smash.

Kevin, sebagai salah satu "biang kerok" service flick, meski postur badannya pendek tetapi jago dalam menangani service flick lawan. Kena prank service flick, bisa bikin lawan baper, dan mempersiapkan "pembalasan dendam".

Tetap fokus jaga konsentrasi, itulah kunci utama dalam menghadapi service flick. Dikelabui service flick bisa terjadi bukan hanya karena niat pelakunya, tetapi juga karena adanya kesempatan. Waspadalah, waspadalah.

Salam olahraga.
Salam bulutangkis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun