Mohon tunggu...
Puisi Pilihan

Mengaduk Rasa di Akar Jiwa

21 Juli 2016   10:30 Diperbarui: 21 Juli 2016   10:34 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

rasa itu halus hingga mampu menembus sekat-sekat semesta

bak anak panah bermata berujung trisula gesit memburu jantung kehidupan

mengejar asal muasal hingga mencapai orbit utama kesadaran

mengaduk rasa di akar jiwa

kecamuk perang bermusuhkan diri sendiri

melilit manusia ke dalam permainan sepanjang bentang kontrak kehidupan

terkadang pagi berderai air mata, siang mengumbar tawa dan malam tersaput kegamangan

mengaduk rasa di akar jiwa...

berarti mensketsakan perjuangan tiada henti ruhui demi mendamaikan kesejatian dalam liku takdir

agar terbiasa dalam kegetiran dan bertahan dalam goncangan demi goncangan

sampai mampu menempatkan jati diri bertopang simpul-simpul harmoni

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun