"Haha kevin..kevin.. nggak akan nak kita akan terus bersama seperti ini, sampai kapanpun"Â Ucap sang papa. Kemudian mereka berpelukan meluapkan kasih sayang satu sama lain.
"Hiks..hiks....aku mau kembali seperti dulu, dimana semua orang selalu ada untukku hiks...hiks..hiks.. aku rindu kebersamaan kita semua.. kakak, mama, papa aku mau kalian.Â
Kenapa kalian bohong? Knapa? Kalian bilang akan selalu ada untuk key, nggak bakan ninggalin key, kita akan selalu bersama. Tapi apa sekarang kalian malah jauh dari key. Key rindu pa, ma, kak. Key mau kalian, Hanya kalian, bukan harta. Karena key sudah punya harta dan harta terindah key adalah kalian. Aku mau kalian kembali" ucapku sambil menangis mengingat kebersamaan kita yang dulu.
Aku berdiri dari tempat tidurku dan melangkah menuju kamar mandi. Belum beberapa langkah aku berjalan  entah pusing darimana yang menyerang kepalaku.Â
Aku berhenti dan memegang sesuatu yang mungkin bisa sebagai pegangan untukku. Saat mencoba berjalan kembali pusing itu kembali lagi bahkan 2 kali lipat dari yang tadi. Dan.......
'BRUK' Â
aku tidak sadarkan diri lagi. Aku terbangun dengan beberapa benda yang menempel ditubuhku dan aku mencium bau yang sangat tidak enak. Iya sepertinya ini bau obat-obatan.
"Eugghhh...." aku memegang kepalaku yang terasa pusing. Tiba-tiba terlintas bayangan mama yang benar-benar pergi meninggalkan ku.
"berapa lama aku disini?, dimana mama dan papa?, apa mereka benar-benar meninggalkanku? Apa sama sekali aku tidak berarti baginya? Kenapa hidupku begitu menyedihkan? Hiks..hiks..hiks". Itulah pertanyaan beruntun yang aku ucapkan. Aku menangis, tidak ada yang bisa aku lakukan.Â
Mereka benar-benar tidak peduli, walau aku terbaring lemah tidak berdaya seperti ini, mereka tetap pergi. Aku menarik selimut hingga menutupi wajahku sambil menangis disana.
"Sayang" samar-samar aku mendengar suara mama . Tapi aku yakin ini semua hanya ilusinasi ku. Hingga aku mendengar suara yang juga sangat aku rindukan, iya ini suara papa. Hingga aku merasakan elusan tangan dikepala ku.