"Iya bu, terimakasih atas doanya."
begitulah percakapan singkat dengan ibu pemilik warung yang masih teringat jelas di ingatanku sampai saat ini.
setelah merasa badan sudah sedikit hangat, dan mengingat perjalanan masih cukup panjang, akupun memanggil kembali ibu pemilik warung tersebut,
"Mau bayar bu,"
"Oh iya mas, kok cepat mas,"
"Iya bu, biar tidak terlalu kemalaman sampainya,"
"Berapa ya bu kopinya ?"
"3000 mas"
"Ini bu, terimakasih ya bu,"
"Iya sama-sama mas, mau langsung berangkat ya ?"
"Iya bu,"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!