Sedangkan alat ukur analog adalah perangkat pengukuran yang menampilkan hasil ukurannya dalam bentuk skala atau jarum penunjuk pada dial, dimana nilai yang diukur diinterpretasikan melalui posisi jarum pada skala tersebut. Alat ini bekerja dengan prinsip pengukuran kontinu dan pembacaan hasilnya memerlukan interpretasi langsung dari pengguna, sehingga terkadang hasilnya bisa kurang presisi dibandingkan alat digital.
4 Aktif dan Pasif
Alat ukur pasif adalah perangkat pengukuran yang bekerja tanpa memerlukan sumber energi tambahan untuk menghasilkan sinyal pengukuran, sehingga alat ini hanya mendeteksi atau menerima sinyal yang berasal langsung dari objek atau fenomena yang diukur. Alat ukur pasif biasanya mengandalkan perubahan fisik alami seperti perubahan resistansi, tegangan, atau arus yang terjadi akibat kondisi lingkungan atau benda yang diukur.
Sedangkan alat ukur aktif adalah perangkat pengukuran yang memerlukan sumber energi eksternal untuk menghasilkan sinyal pengukuran atau untuk mengoperasikan sensor sehingga dapat mendeteksi dan mengukur besaran fisika tertentu. Alat ini mampu menghasilkan sinyal keluaran yang lebih kuat atau lebih jelas karena adanya suplai energi dari luar, sehingga cocok digunakan untuk pengukuran yang memerlukan sensitivitas tinggi atau dalam kondisi sinyal lemah.
5. Zero, First, Second order
Alat ukur zero order adalah alat ukur yang responsnya terhadap perubahan sinyal masukan bersifat langsung dan instan tanpa adanya elemen penyimpanan energi atau elemen dinamis, sehingga output alat ini berubah seketika mengikuti input tanpa terjadi penundaan atau perubahan bentuk sinyal. Dengan kata lain, alat ukur zero order tidak memiliki sifat dinamis seperti waktu tunda atau redaman, dan biasanya digunakan untuk pengukuran sederhana dengan respons cepat.
Alat ukur first order adalah alat ukur yang memiliki satu elemen dinamis dalam sistemnya sehingga respons output terhadap perubahan sinyal masukan tidak langsung dan mengalami penundaan waktu tertentu, mengikuti karakteristik sistem orde pertama. Artinya, output alat ini berubah secara bertahap menuju nilai baru setelah input berubah, dengan pola perubahan yang dapat digambarkan oleh fungsi eksponensial dengan satu konstanta waktu tertentu.
Sedangkan alat ukur second order adalah alat ukur yang memiliki dua elemen dinamis dalam sistemnya, sehingga respons outputnya terhadap perubahan sinyal masukan lebih kompleks dan dapat melibatkan fenomena seperti osilasi, redaman, dan waktu tunda. Alat ini dapat menunjukkan perilaku yang lebih rumit dibandingkan alat orde nol dan satu, dan biasanya digunakan untuk aplikasi pengukuran yang membutuhkan pemodelan dinamis yang lebih akurat dan detail.
Klasifikasi yang termasuk di Penakaran Hujan Hellman
Setelah kita mengetahui pengertian dari  ke lima klasifikasi yang saya sebutkan sekarang mari kita tentukan klasifikasi apa saja yang termasuk dalam Penakar Hujan Hellmann dari ke lima klasifikasi
1. apakah termasuk dalam alat ukur statis atau dinamis?
Menurut saya pada klasifikasi pertama Penakar Hujan Hellmann termasuk dalam alat ukur statis, kenapa?
karena tidak memiliki komponen bergerak atau sistem mekanik yang aktif selama proses pengumpulan dan pengukuran data. Tidak ada bagian dalam alat ini yang berubah posisi atau bergerak ketika air hujan masuk ke dalam tabung penampung. Proses kerja alat berlangsung secara diam, hanya berdasarkan gravitasi dan tampungan air.