Mohon tunggu...
Lala Hasrie
Lala Hasrie Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi

Mahasiswi Hubungan Internasional dan Politik. Hobi membaca sejarah dan berwisata kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Surat untuk Polri: Buka Kembali Kasus Kematian Misterius Seorang Sopir Pribadi di Mampang

3 Mei 2024   14:45 Diperbarui: 3 Mei 2024   18:01 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Selain dari itu, terdapat juga mobil lainnya yang tertangkap dalam rekaman kamera CCTV beberapa menit menjelang tewasnya Brigadir RAT. Dalam video tersebut, terdapat sebuah mobil Lexus berwarna putih dengan nomor polisi AD 1 JKW. Masih belum diketahui secara pasti siapa pemilik dari plat tersebut, dan apakah plat tersebut memang benar teregistrasi di pihak kepolisian, namun plat tersebut, setidaknya menurut penulis, menunjukan tanda-tanda yang dapat mengarah ke konspirasi. Jika kita pelajari lebih lanjut plat mobil tersebut, kita paham bahwa dua huruf di depan, AD, menandakan wilayah tempat plat tersebut didaftarkan. Seperti yang diketahui, plat AD berasal dari sejumlah daerah di Jawa Tengah seperti Boyolali, Klaten, Wonogiri, Surakarta, dst. Catat bahwa ada Surakarta di sana, kampung halaman dari Presiden RI saat ini, Joko Widodo. Angka dalam plat tersebut, yaitu 1, mengindikasikan bahwa pemilik dari plat ini adalah orang yang berkuasa atau setidaknya memiliki harta jauh di atas rata-rata. Hal ini dikarenakan mahalnya plat kendaraan dengan jumlah angka sedikit. Apalagi plat nomor dengan satu digit, tidak banyak rasanya rakyat Indonesia yang mampu membayar biaya tetek-bengek untuk mengajukan, membuat dan mempertahankan sebuah plat yang begitu spesial dan eksklusif. Dan yang terpenting, tiga huruf di belakang. Seperti yang sudah dijelaskan penulis, JKW adalah tiga huruf terakhir pada plat tersebut. Bukankah mencurigakan jika tiga huruf tersebut merupakan singkatan umum yang sering dipakai khalayak umum untuk merujuk kepada Presiden Jokowi? Apalagi Indra, selaku pemilik rumah, diketahui menjabat sebagai kepala Gibran Center Jawa Timur yang kemarin aktif dalam kampanye pemenangan paslon 02. Mungkinkah Indra, maupun figur-figur lain yang belum terdeteksi keterlibatannya, punya kedekatan khusus dengan Jokowi dan keluarganya?

 

Kesimpulan

Dari sekian banyak keanehan dalam kasus ini, penulis rasa pihak kepolisian perlu membuka kembali kasusnya, selain dari kasus kematian Brigadir SH yang menurut penulis belum juga menemukan titik terang. Dengan membuka kembali kasus ini, pertanyaan-pertanyaan yang masih menjadi misteri dapat segera terjawab. Ini diharapkan dapat meminimalisir asumsi liar di minda rakyat luas, mengembalikan kepercayaan publik terhadap lembaga-lembaga penegak hukum, serta menjunjung tinggi asas-asas keadilan dan penghormatan terhadap HAM, terutamanya hak manusia sang korban untuk mempertahankan nyawanya.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun