Mohon tunggu...
lala ramdhan
lala ramdhan Mohon Tunggu... Mahasiswa

Halo saya adalah seorang mahasiswa komunikasi jurusan Public Relations yang memiliki minat menulis dan membaca tentang kehidupan dan topik menarik lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Between Passion, Pressure, and Performance :

19 Juli 2025   12:00 Diperbarui: 17 Juli 2025   18:42 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Content Creator gen ZSumber : Freepik


Semua orang bisa jadi content creator, katanya. Tapi nggak semua orang sanggup bertahan. Dan nyatanya… nggak semua orang punya keberuntungan untuk terlihat.


Dulu, profesi impian punya definisi yang jelas: jadi dokter, polisi, atau arsitek. Tapi sekarang? Cukup punya kamera depan, internet, dan ide konten yang catchy, kamu bisa jadi "calon" content creator. Semuanya terlihat effortless dan doable. Tapi kalau memang semudah itu, kenapa kita belum juga berhasil? Atau bahkan… belum mulai?


Dunia content creation nggak sesederhana itu. Di balik layar, profesi ini menyimpan realita yang jarang dibahas: tekanan mental, krisis kreativitas, dan kompetisi tanpa akhir yang ditentukan oleh algoritma, bukan hanya oleh kualitas.


Tidak Semua Orang Punya Kreativitas, dan Itu Bukan Salah Siapa-Siapa


Nggak semua orang terlahir kreatif, dan itu nggak apa-apa. Karena jujur aja, nggak semua content creator juga super kreatif kok. Banyak banget tipe konten di luar sana, nggak harus semuanya orisinal dan aesthetic. Ada yang edukatif, ada yang lucu-lucuan, ada yang sekadar membagikan keseharian. Dan semuanya valid.
Kreativitas itu bisa diasah, walaupun harus diakui: akan selalu ada orang yang lebih kreatif dari kita. Tapi tenang aja, kreativitas kamu bisa jadi sesuatu yang justru dicari dan disukai orang lain. Your creativity might be someone’s cup of tea, even if it doesn’t feel special to you.
Masalahnya, di tengah banjirnya konten, kita sering merasa mustahil untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar baru. Dan itu sering bikin stuck. Lama-lama, kita nggak cuma kehilangan ide, tapi juga mulai meragukan diri sendiri. Karena kreativitas itu nggak jauh dari identitas. Dan ketika kita merasa kehilangan kreativitas, rasanya seperti kehilangan bagian dari diri kita juga.


Konsisten Setiap Hari = Tekanan yang Nggak Kelihatan


Content creator dituntut untuk selalu hadir, selalu segar, dan selalu relevan. Tapi di balik video yang terlihat ringan dan enjoyable, ada beban besar: memikirkan konten baru, mengejar engagement, sampai menghadapi algoritma yang berubah-ubah.
Nggak gampang, loh, tampil terus di media sosial tiap hari. Banyak content creator sendiri mengaku sering capek dan malas, tapi tetap posting karena itu bagian dari pekerjaan mereka. Mirip seperti kita yang tetap harus kerja atau kuliah meski nggak selalu semangat.
Itulah kenapa penting banget mengenal pola kerja diri sendiri. Jangan hanya mengandalkan motivasi, karena yang membuat kita bisa bertahan itu disiplin. Dan lucunya, saat kita jadi bos bagi diri sendiri, justru butuh disiplin yang lebih besar untuk bisa sukses.


Yang Jarang Dibahas: Luck Is Real


Kita suka percaya bahwa kerja keras pasti membuahkan hasil. Tapi di dunia digital, kenyataannya nggak sesimpel itu. Keberuntungan adalah variabel besar. Ada banyak content creator yang sudah konsisten, kreatif, bahkan sangat disiplin—tapi tetap nggak viral. Sementara di sisi lain, ada juga yang mendadak meledak karena satu video absurd yang bahkan tidak direncanakan.
Kamu bisa kerja sekeras mungkin, tapi tetap bisa kalah cepat sama orang yang kebetulan lebih dulu muncul di explore. Dan itu realita yang kadang bikin frustasi.
Tapi ya gitu... kadang yang terus jalan, yang akhirnya ketemu momen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun