Mohon tunggu...
Syasya_mama
Syasya_mama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Ibu 2 Putri, Indonesia - Korea 가는 말이 고와야 오는 말이 곱다 (Jika kata yang keluar baik, kata yang akan datang pun akan baik )

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Berawal dari Kecewa, Hobi Jadi Usaha

27 Juli 2021   09:07 Diperbarui: 27 Juli 2021   09:23 1177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Punya ukuran tinggi badan yang minimalis membuat saya kalau beli gamis agak agak sulit. Kebanyakan dipotong bawahnya selain karena kepanjangan ya karena saya tidak terlalu suka juga pakaian yang menyapu lantai. 

Coupelan keluarga. Dokpri
Coupelan keluarga. Dokpri

Belum lagi ditambah ukuran Lingkar Dada (LD) yang jarang pasnya. Kalau beli ukuran gamis L kebesaran kalau ukuran M kayaknya malu karena body kelihatan. Bukan apa apa kalau bodynya aduhai sih mungkin enak dilihat hahah lah ini bodynya banyak tonjolan disana sini wakakak jadilah kalau beli gamis yang sudah jadi dipasaran selalu tidak puas. 

Kebaya wisuda. Dokpri
Kebaya wisuda. Dokpri

Jikapun dipaksakan beli pasti dipermak sana sini. Akibatnya kalau salah pilih tukang jahitnya yang gak ngerti maunya kita, jadinya gak sesuai juga. Dan biasanya sudah dipermak ya geletak tak terpakai karena jadinya tak sesuai harapan. Mubazir..... 

Coupel famili. Dokpri
Coupel famili. Dokpri

Giliran ada ukuran yang  pas ealahhhh modelnya gak sesuai. Begitu juga ketika giliran modelnya pas eeeh warna dan bahannya gak cocok. 

Begitulah kalau beli gamis sulit sekali sesuai dengan selera. Kalau pun sesuai harganya selagit wekeke. Hayukkk ada gak yang pernah kasusnya seperti saya? Ngacuhhhh hayukkkk!

Kebaya Wisuda. Dokpri
Kebaya Wisuda. Dokpri

Belum lagi kalau beli online banyak kecewanya ketimbang senangnya. Hiks hiks

Akhirnya saya coba beli bahan sendiri dan dijahit ketukang jait. Lagi lagi nemu tukang jahit yang sesuai selera sulit juga. Udah bahan dan biaya jahitnya mahal hasilnya tidak enak dipakai dan balik lagi numpuk juga di lemari.... Sampai nunggu ada yang mau meminangnya. Ceileh baju aja kaya calon pengantin ya 😆

Couple Pasangan, Dokpri
Couple Pasangan, Dokpri

Berawal dari kecewa inilah akhirnya saya mencoba bikin sendiri. Sebenarnya bikin baju adalah hobi saya dari dulu. Hanya hobi lama ini vakum setelah selesai kuliah dan bekerja kemudian berkeluarga sudah 20 tahun kira kira gak hobi ditunggalkan.

Kebaya WIsuda. Dokpri
Kebaya WIsuda. Dokpri

Yup dulu jaman kuliah saya dan kakak suka membuat baju dan jilbab. Kebetulan kakak saya yang sudah menikah bisa menjahit. Awalnya saya yang pilih bahan terus saya yang bikin modelnya dan kakak yang jahit. Hasil kreasi kami dijual keteman teman kuliah dan teman kost. Alhamdulillah bisa buat tambahan biaya kuliah.

Gamis Brukat, Dokpri
Gamis Brukat, Dokpri

Jaman dulu ditahun 97an gamis dan jilbab belum banyak seperti sekarang jadilah saat itu hanya membuat baju atasan saja. Kalau sekarang sih atasan  tersebut disebut tunik. 

Bukan tunik saja kamipun membuat jilbab instan kala itu.  Kurang lebih modelnya seperti sekarang juga. Jadi fashion hijab ya begitu begitu aja sebenarnya. Ganti ganti ya diseputar itu juga.

Selesai kuliah hobi bikin bikin baju dan jilbab sudah tidak saya lakukan lagi. Baru ditahun 2017 saya coba menyalurkan kembali hobi berkereasi.  Berhubung anak anak sudah mulai besar jadi waktu luang saya lumayan banyak.

Kebaya tunangan satu set. Dokpri
Kebaya tunangan satu set. Dokpri

Saya banyak belajar dari paksu (pak suami). Awalnya saya hanya membuat gamis untuk kedua putri saya. Dengan diajari oleh paksu cara membuat pola baju, lama lama saya bisa membuat sendiri.

Berhubung paksu seorang design tas dan biasa bikin pola tas pakai komputer. Jadilah pola baju yang saya buat tidak manual melaikan memakai program di Komputer juga yaitu pakai AutoCadian dan pola yang dibuat dicetak print. Hasilnya pola sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

Sebenarnya banyak pakaian dipasaran yang saya temui tidak memperhatikan kenyamanan si pemakainya. Yang penting berbentuk baju dan dijahit, syukur syukur terlihat cantik itu sudah cukup bisa dijual😢

Akibatnya ada baju yang  jika dipakai bagian depan akan ketarik kebelakang membuat leher seolah ketekek alias kecekek. Belum lagi bagian ketiak yang longar banget atau kecil banget lengkungannya tidak sesuai ukuran. Bahan yang lebih miris jahitanya asal asalan.

Saya sendiri dalam hal menjahit tidak terlalu pandai namun jika urusan membuat pola pakaian insyaallah lumayan hehe 😊 

Paksu pernah berkata "lebih banyak orang bisa menjahit tapi belum tentu bisa membuat pola yang baik"

Karena kala itu masih dalam tahap belajar jadilah saya membeli bahan di toko bahan sisa limbah pabrik. Walaupun limbah namun kualitas bahan oke punya loh ya! Untuk mesin jahit alhamdulillah lengkap dari mesin jahit biasa, obras sampai neci.

Namanya belajar gak cukup satu dua kali menemukan pola yang pas dan sesuai selera. Sayapun banyak membuang bahan karena coba coba. Berhubung waktu itu saya tidak bisa jahit jadilah awalnya saya mempekerjakan seorang penjahit. Dan setelah mahir saya bisa menjahit sendiri.

Setelah  satu tahun lebih belajar membuat gamis dan akhirnya berhasil. Berbagai model sudah saya coba mulai dari baju bayi, balita, anak kecil, remaja sampai dewasa. Bahkan kemeja, baju koko, kebaya wisuda bahkan kebaya tunangan dan dress pengantin ala ala anak muda jaman sekarang juga dibuat. Hingga saya berhasil membuat baju hanbok benar benar hanbok Korea karena belajar langsung dari orang Korea hehe

Hanbok. Dokpri
Hanbok. Dokpri

Hasilnya alhamdulillah tidak mengecewakan  walaupun tehnik membuat baju hanbok memakan waktu yang lumayan lama karena baju berlapis lapis dan mengunakan banyak jenis bahan akhirnya berhasil juga "setiap usaha yang kita lakukan pasti membuahkan hasil yang terbaik sesuai dengan jerih payah kita"

Namun spesifik saya lebih fokus membuat gamis dan jilbab. Alhamdulillah semua gamis dan jilbab yang dikenakan saya dan anak anak adalah buatan sendiri yang gak ada dipasaran karena edisi terbatas. Bahkan kemeja yang dikenakan paksu semua buatan sendiri.

Setelah coba berkali kali membuat gamis akhirnya saya memberani diri membuat usaha konveksi ditanah air dengan memakai label soyoohijab.  Alhamdulillah respon dipasaran bagus.  Setiap bulannya sebelum pandemi ada saja pesanan jilbab untuk oleh oleh orang yang pulang umroh dan haji.  

Karena kebanjiran order sayapun tidak bisa terus terusan wira wiri ke tanah air jadilah beberapa bulan sebelum pandemi saya berada ditanah air dan memutuskan menetap karena anak anak sudah besar.

Gamis dan jilbab yang saya buat memiliki ciri khas yang gak ada dipasaran. Pesanan seragam serta coupelan keluargapun kebanjiran order setiap bulanya.

img-20210726-wa0010-60fe4cb406310e2f0a0a7a22.jpg
img-20210726-wa0010-60fe4cb406310e2f0a0a7a22.jpg
Yang mau pesan  bisa memberi ukuran atau diukur langsung jika datang ke butik saya. Bisa juga memilih bahan langsung   dan bisa menentukan model. Jika pesan secara online maka untuk pemilihan bahan akan dijelaskan secara detail bahan bakunya. 

Hemmm inilah yang disebut hobi menjadi usaha. Jika niatnya baik dan ditekuni dengan sungguh sungguh insya allah gak sia sia. 

Satu bulan omsetnya  lumayan dengan mempekerjakan beberapa karyawan. Harga yang saya tawarkanpun terbilang murah karena niat awal saya "keuntungan bukan pentingnya yang lebih utama adalah lihat orang senang dan puas memakai pakaian muslimah yang saya buat sudah bikin saya bahagia"

Ditengah pandemi seperti ini dimana banyak sektor berpengaruh. Namun usaha yang saya rintis tidak terlalu berdampak toh masih saja ada yang pesan gamis dari saya bahkan sekarang lebih banyak kebayanya dan gamis brukat untuk pesta.

Bahkan saya membatasi pesanan karena saya tidak mau ngoyo. Buat saya kesehatan kami dan para karyawan sangat penting buat dijaga.

Saya yang besiknya lulusan sarjana kimia saja bisa juga koh terjun didunia fashion. Hayuuuk jika punya hobby jahit, coba cobalah bikin gamis gak ada ruginya kok? jangan takut gagal. Saya ingat orang bijak berkata "kegagalan awal dari kesuksesan, teruslah mencoba karena suatu hari pasti berhasil"

Salam hangat Sya. 27 juli 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun